Presma Uniks Nilai Perlunya Peningkatan Edukasi kepada Masyarakat Terkait Covid-19


Nusaperdana.com, Kuansing - Sudah hampir satu bulan Indonesia darurat atas wabah Covid-19 yang menyebabkan ketakutan masyarakat terhadap wabah ini serta memunculkan stigma yang berlebihan.

Hal ini ditanggapi oleh Presiden Mahasiswa Universitas Islam Kuansing (BEM Uniks) Boy Nopri Yarko Alkaren yang mengatakan perlunya memberi pemahaman terhadap masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah terkait status dan kode tentang covid-19 ini.

Pada Saat ini masih banyak masyarakat yang gagal paham tentang status ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan) atau pun yg sudah positif Covid-19, karena masyarakat menengah kebawah beranggapan orang yang sudah ODP dan PDP sudah positif terkena covid-19.

"Ini bisa berakibat kegaduhan yang muncul d tengah tengah masyarakat, dan tentunya bisa menjadi kesenjangan sosial sesama masyarakat nantinya," singkat Boy.

Masih kata Boy, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah berita baik tentang covid 19 bukan berita buruk yg secara psikologis bisa mempengaruhi yang tentunya semakin menyebabkan kagaduhan dan ketakutan di kalangan masyarakat.

Boy juga menyampaikan kepada Pemkab Kuansing bahwa yg dibutukan sekarang bukan sekedar himbauan di rumah saja tapi langkah pasti untuk menghentikan wabah ini.

"Karena sama-sama kita ketahui masyarakat menengah ke bawah tidak bisa berdiam diri dirumah saja karena mereka harus bekerja untuk menafkahi keluarga, banyak masyarakat kita yang bekerja dengan sistem upah harian," ujar Boy putra asli kecamatan Cerenti ini.

Terakhir Boy menyampaikan Pemerintah Pusat seharusnya dapat berkaca terhadap pemerintah Chinah yang hanya dengan waktu kurang lebih 2 bulan mereka bisa bangkit dan lepas dari wabah ini.

"Karena dengan perkembangan informasi tentang covid 19 ini yang bertebaran di media sosial bisa saja 5 bulan ke depan kita masih bertarung dengan wabah ini," pungkas Boy. (imro)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar