Pura-pura Terjangkit Virus Corona, Perempuan China Ini Selamat dari Pemerkosaan

Ilustrasi

Nusaperdana.com - Virus corona memang menakutkan. Puluhan orang dinyatakan terinfeksi dengan ratusan orang lainnya meninggal dunia.

Virus ini juga menjadi perbincangan dunia sejak beberapa pekan lalu. Badan Kesehatan Dunia atau WHO sudah menyatakan ini adalah polemik kesehatan global.

Dengan begitu, setiap negara bisa meningkatkan kewaspadaan agar masyarakat tidak terganggu dengan isu virus corona tersebut.

Kengerian kisah virus corona itu ternyata bisa menjadi senjata andalan seorang perempuan yang akan diperkosa. Memang, virus ini bisa dengan mudah menyebar dari manusia ke manusia.

Menurut laporan Daily Mail, seorang perempuan China melaporkan dirinya berhasil menggagalkan aksi pemerkosaan.

Sebab, ia secara terang-terangan mengatakan kepada pemerkosanya bahwa dirinya terjangkit virus corona.

Ia menakuti penjahat itu dengan terus menerus batuk dan memberitahunya bahwa ia baru saja kembali dari Wuhan, pusat penyebaran virus.

Korban itu bernama Yimou. Ia sendirian di rumah ketika penjahat masuk untuk merampok. Ketika penjahat itu menyadari ada seorang perempuan di dalam, ia bergegas untuk mencarinya.

Semula, penjahat berniat untuk memperkosanya, tetapi Yimou tak kalah pintar. Ia tidak panik dan justru menakuti penjahat itu dengan isu virus corona.

“Saya bilang saya baru saja kembali dari Wuhan dan terkena infeksi virus. Makanya saya dikarantina di rumah seorang diri,” katanya sembari terus menerus batuk.

Mendengar hal itu, penjahat pun langsung lari tunggang langgang tanpa jadi memperkosanya.

Rumah Yimou sendiri berada di Jingshan, di sebuah kota kecil bernama Pingba. Jika dihitung, kota itu hanya tiga jam dari Wuhan.

Insiden ini menjadi viral karena Kepolisian Jingshan membicarakannya di media sosial pada 3 Februari 2020 lalu.

Mereka mengatakan bahwa perampok itu adalah orang lokal. Dia masuk ke rumah Yimou hanya untuk merampok.

Namun, setelah melihat Yimou, ia jadi ingin memperkosanya. Karena kecerdikan Yimou sendiri, si penjahat itu tidak jadi memperkosanya.

Ia hanya mengambil uang kurang lebih Rp6 Juta dan segera melarikan diri dari rumah itu.

Setelah penjahat itu pergi, Yimou kemudian menelfon kantor polisi secepat mungkin.

Meskipun begitu mereka sempat kesulitan untuk mengidentifikasi penjahat karena sebagian besar orang menggunakan masker saat ini.

Namun kemudian penjahat itu menyerahkan diri dan sampai di kantor polisi dengan ayahnya. Ia mengakui segala kejahatannya dan ia sudah didakwa.

Sementara, kasus virus corona hingga kini masih terus diperbicangkan. Di Singapura, Perdana Menteri Lee Hsien Loong harus berbicara kepada rakyatnya untuk berhati-hati ketika menerima informasi.

Diketahui, ratusan masyarakat Singapura sempat kalap berbelanja di pusat perbelanjaan akibat level peringatan wabah di negara itu meningkat.

Dalam pesan yang direkam dan disiarkan di televisi dan YouTube, PM Lee meminta masyarakat agar tidak panik.

Peringatan ini cukup sama seperti yang ia gunakan saat wabah Sars merajalela. Selama 9 menit, ia menjelaskan bahwa ketakutan dan kebingungan adalah hal yang wajar.

Akan tetapi, itu akan banyak meyakiti orang dibandingkan penularan virus itu sendiri.

Sebab, orang-orang akan panik, sehingga membuat orang-orang yang dilanda kepanikan itu membeli banyak-banyak barang dan mulai menyalahkan kelompok tertentu.

“Tidak perlu panik. Kita tidak menutup kota dan meminta orang-orang agar tetap berada di rumah. Kita punya persediaan yang cukup, jadi Anda tidak perlu menyetok bahan makanan, seperti mi instan hingga tisu toilet,” tuturnya.

Hingga kini, Singapura mendapat 40 kasus infeksi virus corona, menjadi yang kedua tertinggi di luar China.

Sementara, Jepang memiliki 89 kasus, 64 diantaranya adalah penumpang dari kapal cruise yang bersandar di Hong Kong.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar