Sekjen BEM Uniks: Jika Kades Tidak Bisa Menyelesaikan Masalah, Mundur Saja
Nusaperdana.com, Kuansing - Terkait kejadian bentrok masyarakat desa Air Buluh Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuansing, Riau 29 Maret 2020 lalu, Sekertaris Jendral BEM Uniks Lista yang juga tokoh pemuda Desa Air Buluh angkat bicara.
Diketahui, Kejadian yang bermula dari pemanenan buah Perkebunan Masyarakat (Plasma) KUD Prima Sehati yang di duga dilakukan oleh AN dkk, yang dimana AN ini tak ada hak dilahan itu Plasma tersebut. Kejadian ini menyebabkan bentrok masyarakat desa Air Buluh dengan anggota AN dkk (orang timur).
Lista mengatakan, bahwa sebelumnya Pihak Unit plasma sesuai dengan tugas dan wewenangnya telah memperingatkan pihak AN dkk, namun AN tetap bersikeras dan melontarkan kata-kata.
"Kalau buah ini di bongkar maka hukum rimba akan di lakukan, lalu anggota AN menjawab kami kelahi siap mak," tegasnya.
Dilanjutkan Lista, Disaat kerumunan massa membanjiri tempat kejadian, namun sangat disayangkan Kepala Desa tak ada ingin menjumpai masyarakatnya.
"Jangankan mengurus ataupun menyelesaikan masalah masyarakat dengan AN dkk, muncul saja tidak ada," sesal Lista.
Secara hukum, tindakan tersebut jelas terjadi banyak pelanggaran, seperti AN dan Anggotanya (Orang Timur) masuk Desa Air buluh tanpa izin sedikit pun. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, kalau terjadi apa-apa sama masyarakat siapa yang disalahkan, selain dari Pemerintahan Desa, dengan nada kesal Lista menjelaskan.
Lista juga mengungkapkan sangat kecewa dengan tindakan Kepala Desa Air Bukuh, bukan nya menjadi pemimpin masyarakatnya malah tidak ada tindakan tegas sedikitpin terkait masalah yang buat oleh AN dkk.
"Seakan-akan dibiarkan begitu saja, jika Kepala Desa tidak bisa menyelesaikan masalah di masyarakatnya mendingan mundur saja secara terhormat sebelum masyarakat yang menuntut Kepala Desa diganti," ujar Lista yang juga Kader HMI cabang Kuansing ini.
Terakhir, Aktivis Mahasiswa ini, meminta untuk pihak hukum dan penegak keadilan agar segera mungkin menyelesaikan kasus ini dan jangan sampai ada pihak masyarakat dirugikan karena tindakan AN dkk ini.
"Padahal sebelumnya masyarakat kampung saya hidup dengan damai dan tentram tanpa ada keributan sedikit pun," tutup Lista. (imro)


Berita Lainnya
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD
Warga Kampung Olak Centai Gugat Pejabat Meranti di PN Bengkalis Permasalahan Sengketa Lahan