Taufik Hidayat Sebut Banyak 'Tikus' di Kemenpora
Nusaperdana.com, Jakarta - Taufik Hidayat memberi pernyataan pedas ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dia menyebut di sana banyak tikus.
Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017, Taufik Hidayat, sempat diperiksa KPK terkait kasus korupsi mantan menpora Imam Nahrawi.
Taufik dimintai kesaksiannya atas dugaan penerimaan suap Imam sebesar Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Namanya terseret dalam kasus korupsi Imam, membuat Taufik kapok. Dia tak menyangka hal ini bisa menimpa dirinya meski sebelumnya sudah sadar betul bahwa banyak oknum-oknum jahat di Kemenpora.
"Asli gue kapok. Tadinya cuma mau belajar karena mertua gue yang di pemerintahan. Terus ada kepikiran siapa lagi sih selain bokap yang nerusin di situ? Akhirnya gue mencoba yang tadinya di organisasi olahraga, yang di bulutangkisnya, kemudian masuk kepemerintahan," kata Taufik dalam bincang-bincangnya dengan Deddy Corbuzier.
"Ternyata, waduh, tidak sejalan nih, kiamatlah. Kalau bisa dibilang kasarnya, siapa pun menterinya akan sama saja. Itu harus setengah gedung dibongkar. Tikusnya banyak banget," Taufik menambahkan.
Taufik mengakui menjadi kurir penerima uang untuk Imam. Namun, dia menegaskan melakukannya karena disuruh yang juga ada di Kemnpora tanpa ada kecurigaan.
"Gue mengakui salah, cuma gue tidak berpikir panjang. Gue cuma berpikir disuruh antar uang. Gue cuma sekali antar uang," mantan pebulutangkis itu menegaskan.
Taufik juga mengaku tak takut saat dipanggil oleh KPK. Dia cuma takut persepsi orang yang langsung menyatakan dirinya terlibat cuma karena dimintai keterangan oleh KPK.
"Yang gue takutin media saja. Maksudnya orang kalau sudah judulnya KPK, sudah negatif. Cuma dimintai keterangan, orang nge-judge salah saja sudah. Padahal tidak tahu masalahnya seperti apa," Taufik mengakui.


Berita Lainnya
Ketum PMRI Rusli Effendi Ajak 2,3 Juta Masyarakat Riau Rantauan Mantapkan Komitmen Perjuangan Riau Jadi Daerah Istimewa, Libatkan Tokoh Nasional
Pandangan Praktisi Hukum Riau: OTT KPK terhadap Gubernur Riau Sarat Kejanggalan Prosedural
Warga Surabaya dan Sidoarjo Soroti Kerja Nyata dan Momen Haru Silaturahmi Adies Kadir
Meutya Hafid Menteri Komdigi Ingatkan Pemda Jangan Abaikan PWI
Raih 52 Suara Akhmad Munir Terpilih Ketua Umum PWI Pusat, Tiga Formatur Disepakati
PT BPP Didesak Bayar Pesangon, Perusahaan Bungkam Saat Dikonfirmasi
Kongres Persatuan PWI Segera Dilaksanakan, SC dan Peserta Kongres Sudah Disepakati
Klarifikasi : Nilamsari & Arief Budiyanto, Dua Mantan Direksi PT. Sari Kreasi Boga,Tbk. Sudah Resmi Mundur Juni 2024