Tingkatkan Bauran EBT, PT PJB Uji Co-firing di PLTU Tembilahan


Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - PT PJB melakukan uji co-firing di salah satu Pembangkit yang dikelolanya yaitu PLTU Tembilahan, Kamis (15/10/2020). Pengujian dilakukan dalam rangka mendukung program PT PLN (Persero) untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan atau EBT sebesar 23% di tahun 2025 dan program Green Booster dengan implementasi co-firing biomassa di PLTU batubara.

PLTU Tembilahan merupakan pembangkit listrik berteknologi  Stoker Boiler dengan kapasitas 2 x 7 MW. Uji co-firing dilakukan pada boiler Unit 2 dengan komposisi campuran biomass kulit pohon sagu sebesar 20 % dari total coal flow selama 8 jam.

"Pelaksanaan uji coba, melibatkan tim dari PT PJB, PT PJBS, PLN UIKSBU, PT PLN Puslitbang dan PT PLN Pusenlis. Pencampuran batu bara dengan kulit pohon sagu dikerjakan sehari sebelumnya," ujar Manager PLTU Tembilahan, MGS Feriadi, Senin (19/10/2020) melalui keterangan tertulis.

Feriadi menjelaskan, co-firing PLTU merupakan sebuah teknologi substitusi batubara dengan bahan bakar energi terbarukan pada rasio tertentu dengan tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai kebutuhan.

"Sedangkan biomass kulit pohon sagu adalah limbah produksi pembuatan sagu yang tidak terpakai. Dari segi operasional tidak berdampak signifikan terhadap pembakaran di dalam boiler," papar Feriadi.

Uji coba pemanfaatan biomassa kulit pohon sagu di PLTU Tembilahan, diungkapkan Feriadi, melewati sejumlah tahapan. Diantaranya tahap chipping, blending atau pencampuran batu bara dengan kulit pohon sagu menggunakan excavator.

"Selain itu ada juga tahapan loading coal bunker, pengambilan sampel bahan bakar, pengecekan emisi gas buang, dan pengambilan sampel hasil pembakaran serta hasil uji coba co-firing," pungkas Feriadi.

Feriadi mengungkapkan, biomass kulit pohon sagu dipasok dari beberapa pabrik sagu kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), Kabupaten Indragiri Hilir.

"Pemanfaatan biomassa ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas buang, mengurangi pemakaian energy fosil, sekaligus mengembangkan energi baru terbarukan di PLTU Tembilahan dalam membangun potensi pembangkit masa depan yang lebih hijau," tutur Feriadi.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar