Transportasi Umum Dibatasi Anies, Ojek Online Kebagian Untung

Nusaperdana.com, Jakarta - Mulai hari ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memutuskan untuk membatasi transportasi umum demi mencegah penyebaran virus corona COVID-19. Perubahan signifikan berlaku pada layanan TransJakarta, LRT hingga MRT.
TransJakarta, misalnya, hanya ada 13 rute yang dilayani, dari yang sebelumnya berjumlah 248 rute. Dengan jadwal keberangkatan tiap 20 menit, Transjakarta hanya akan beroperasi pukul 06.00 sampai 18.00.
Untuk MRT, jumlah rangkaian dipangkas dari yang sebelumnya 16 menjadi hanya empat. Selain itu jadwalnya pun mundur, dari sebelumnya setiap 5-10 menit menjadi setiap 20 menit. Jam operasionalnya pun hanya mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Pengurangan frekuensi pelayanan juga diberlakukan pada LRT Jakarta. Jika sebelumnya melintas setiap 10 menit, kini menjadi setiap 30 menit. LRT juga akan beroperasi dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
Penumpang transportasi umum itu pun tak sedikit yang beralih ke layanan transportasi berbasis online. Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono, yang juga aktivis ojek online, mengatakan, driver ojek online khususnya yang berada di sekitar stasiun atau halte TransJakarta mendapat limpahan order.
"Memang hari ini sejak tadi pagi transportasi publik sangat crowded khususnya di Jakarta ya. Terjadi antrean sangat panjang, sebagian akhirnya memilih ojek online. Khususnya rekan-rekan driver kita yang dekat dengan shelter-shelter transportasi publik seperti busway, itu mendapat limpahan penumpang," kata Igun kepada detikOto, Senin (16/3/2020).
Meski begitu, menurut Igun, memang belum terlalu signifikan lonjakan orderan ojek online. Karena, lonjakan itu hanya terjadi di jam-jam tertentu.
"Ramainya sekitar 2 jam lah, setelah itu normal. Karena jam berangkat kerja," katanya.
Igun memprediksi, kemungkinan sore ini akan ada lonjakan penumpang ojek online lagi. Soalnya, layanan transportasi publik di Jakarta ditutup pukul 18.00.
"Mungkin ini masih penyesuaian dari masyarakat pengguna transportasi publik, karena pembatasan. Salah satu alternatifnya ya ojek online," ujar Igun.
Menurut Igun, pekan lalu orderan ojek online sempat menyusut. Soalnya, isu virus corona COVID-19 semakin meluas.
"Minggu kemarin itu kita sepi order, karena isu dari COVID-19 ini makin meluas, dan jumlah pasien positif makin bertambah sehingga pengguna ojol itu menurun.," ujarnya.
Berita Lainnya
PHR Turut Berduka Cita Atas Meninggal Seorang Pegawai Mitra Kerja di Lokasi 5D-28 Minas
Bupati HM Wardan Terima Kunker Kadiv Keimigrasian Riau, Bahas Pengelolaan Pelabuhan Kargo Internasional
Oskar Family Duri Keluar Sebagai Jawara Futsal Tingkat SMP Usai Kalahkan Kumala FC Dumai
Baru Satu Hari Diresmikan, Rumah Singgah Dani M Nursalam Sudah Dikunjungi Masyarakat
Gulung 7 Pelaku dan 87 Kg Sabu, Kapolda Riau : Masyarakat Tak Tergiur Bujuk Rayu Sindikat
Bhabinkamtibmas Polsek Seberida Evakuasi Warga Lumpuh Akut di Tengah Banjir
Pasis Dikreg LXIV SESKOAD Kunjungi Markas Brigkav dan Cobra
Halangi Jenazah Dimakamkan, Polres Gowa Amankan Warga