Penunjukan Plt Ketua RT dan RW di Duri Timur Sudah Sangat Tepat
Dirlantas Polda Riau Raih Presisi Award Dari Lemkapi
PHR Berhasil Tambah Produksi Minyak dari Lapangan Tua Blok Rokan
Warga Pertanyakan Pengerjaan Jalan Gajah Mada Segmen 2 Dikerjakan PT. RSP
Nusaperdana.com,Bengkalis - Sejumlah warga desa Tasik Serai kecamatan Talang Muandau kabupaten Bengkalis Riau, mempertanyakan pengerjaan peningkatan jalan Gajah Mada Duri, menuju kecamatan Pinggir segmen 2 yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT. Rajawali Sakti Prima. Pasalnya, kayu gambangan yang tertanam dijalan tersebut, tidak dibongkar
Hal tersebut tentu akan meragukan kwalitas dari pengerjaan jalan yang sedang dikerjakan yang telah lama didamba dambakan masyarakat Tasik Serai dan Tasik Serai Barat.
H. Ht Soit warga Desa Tasik Serai kepada wartawan menjelaskan, kalau kayu gambangan yang masih tertanam dijalan Gajah Mada sudah lama tertanam bahkan sebagian sudah puluhan tahun namun sudah langsung di base.
"Sebagian kayu gambangan yang tertanam adalah jenis kayu akasia, kelapa dan karet. Nah, jenis kayu seperti ini jelas mudah busuk. Kayu gambangan tersebut dibuat sewaktu jalan ini rusak parah yang tujuannya penyelamatan sementara agar jalan ini bisa dilalui," ujar H. Ht. Soit.
Dikatakan, H. Ht Soit, sudah pasti kayu yang tertanam saat ini terindikasi membusuk. Bahkan disepanjang 2 KM lebih yang saat ini sedang dikerjakan terdapat puluhan titik kayu gambangan jalan itu.
"Seharusnya kayu gambangan dibongkar agar jalan rigid beton nantinya bisa lebih bagus dan tahan lama. Namun yang menjadi pertanyaan kita, kenapa kayu gambangan tidak dibongkar seperti pengerjaan segmen 1 yang saat ini sedang dikerjakan,?" Ujarnya bertanya.
Terkait kayu gambangan yang tidak dibongkar tersebut, Budi selaku PPTK pengerjaan jalan Gajah Mada saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp mengatakan, kalau kayu gambangan masih bagus dan tidak perlu dibongkar.
"Kita liat dulu pak kayu gambangannya, kalau kondisi bagus gak kita bongkar, tapi kondisinya mulai membusuk mengakibatkan tanah itu hitam dan basah harus kita bongkar. Inikan kondisi tanahnya bagus, gak perlu dibongkar kecuali tanah membusuk dan labil," ujarnya.
Disinggung apakah mekanisme pengerjaan peningkatan jalan Gajah Mada Duri segmen 1 dan segmen lainnya berbeda, sebab pengerjaan segmen 1 sejumlah kayu gambangan dibongkar?, PPTK tersebut mengatakan, kalau kondisi tanah berbeda.
"Itu karena kondisi tanah sudah membusuk dan mobil terpuruk disitu, ya harus kita bongkar," jelasnya.**
Berita Lainnya
Abrasi Ancam Tenggelamkan Pulau Bengkalis
Engah dan Syamda Besyukur ESA Dapat Nomor Urut 4
Peringati HUT ke 65 Polantas, Satuan Lalu Lintas Polres Langsa Kumpulkan 74 Kantong Darah
Heboh..!! Penumpang Roro Seorang ASN Nekat Terjun ke Laut
Curah Hujan yang Tinggi Menjadi Penyebab Ambrolnya Jembatan Kali Sapi
Satres Narkoba Polres Toraja Utara Lakukan Pemasangan Stiker P4GN
ElidaNetti: Pengaduan akan Dilanjutkan ke Laporan Polisi
Wakapolda Sulsel Tinjau Langsung Perkembangan Pembangunan Yayasan/Masjid Al Halim