Zoom Bombing Bikin Berang Pejabat Pemerintah

Nusaperdana.com, Amerika Serikat - Pejabat hukum di sedikitnya 3 negara bagian di Amerika Serikat menyelidiki aplikasi konferensi video Zoom soal privasi dan keamanan. Itu dilakukan karena ada pejabat pemerintah yang terkena Zoom Bombing.
Zoom Bombing merupakan istilah bagi serangan berupa gangguan dari luar yang membajak video konferensi dengan mengirim gambar-gambar porno atau ujaran kebencian disertai ancaman. Hal ini membuat keamanan Zoom dipertanyakan, khususnya saat menggelar rapat penting.
Dikutip detikINET dari CNBC, kejaksaan negara bagian Connecticut, New York dan Florida menyelidiki Zoom dan kemungkinan ada negara bagian lain yang akan ikut bergabung.
Jaksa Agung Connecticut, William Tong, adalah pejabat yang jadi korban Zoom Bombing saat beberapa waktu lalu berkomunikasi dengan Gubernur Connecticut, Susan Bysiewicz. Pesan-pesan tidak pantas membanjirinya di chat box.
"Kami waspada dengan insiden Zoom Bombing dan mencari lebih banyak informasi dari perusahaan tentang upaya privasi dan keamanan mereka serta berkoordinasi dengan jaksa lain," cetus Tong.
Bysiewicz mengaku sudah beberapa kali mengalami Zoom Bombing. "Sangat bikin frustrasi melihat hal-hal kebencian dan bully itu berada di sisi layar," katanya, dikutip detikINET dari CNBC.
Zoom sendiri mengaku berusaha memperbaiki masalah yang menjadikan mereka sasaran kritik. "Kami memperlakukan privasi, sekuriti dan kepercayaan user dengan sangat serius," sebut juru bicara Zoom.
Berita Lainnya
Di Iran, Masjid untuk Malam Lailatul Qadar Dibuka
Sejak Heboh Wabah Corona, Baru Kali Ini Presiden China Muncul ke Publik
Google Maps Bilang Ada Angkringan dan Warteg di Pulau Natal
Gaya Baru, Beginilah Tampilan Hotel Tanpa Atap Tanpa Dinding
Kembali, Kedubes AS di Irak Dihantam Roket
Masyarakat Menolak Wacana Pulangkan WNI Eks ISIS Demi Keutuhan dan Kemashlahatan Bangsa
Arsitek RS Corona di Wuhan Ternyata Pernah Sekolah di Indonesia
Temuan Baru Kecerdasan Lumba-lumba yang Mengejutkan