Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan, malam Nisfu Sya'ban 1441 H jatuh pada Rabu 8 April 2020. Nisfu artinya pertengahan. Sehingga Nisfu Sya'ban berarti pertengahan bulan Sya'ban.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faisal Zaini menyebut malam Nisfu Sya'ban banyak memiliki keutamaan. Umat Islam pun dianjurkan memperbanyak ibadah pada hari itu. "Malam (Nisfu Sya'ban) dibukanya pintu ampunan, perbanyak istighfar, sholawat Nabi dan membaca Surat Yasin," kata Helmy kepada Tim Hikmah detikcom, Senin 6 April 2020.

Sya'ban yang berada di antara Rajab dan Ramadhan adalah salah satu bulan yang istimewa. Sebab pada bulan ini amalan manusia diangkat kepada Allah SWT. Seperti diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Imam An-Nasa'i berikut ini:


Artinya: Usamah bin Zaid berkata. "Ya Rasulullah SAW, aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebanyak di bulan Sya'ban." Rasulullah SAW berkata, "Ini adalah bulan yang tidak banyak diperhatikan orang-orang antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan saat berbagai amalan diangkat kepada Allah SWT. Aku suka amalanku diangkat saat sedang berpuasa." (HR Imam An-Nasa'i).

Hadits ini berderajat hasan dan menjadi pengingat pentingnya Puasa Sya'ban bagi para muslim.

Pada malam Nisfu Sya'ban, sebagian umat Islam mengenang malam ini sebagai malam diubahnya arah kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah. Allah juga mengawasi hamba-hamba-Nya. Antara lain hamba yang mendirikan sholat malam atau qiyamul lail.

Dikutip dari Kitab Ihya' Ulumiddin karya Imam Al Ghazali dalam Bab Selaksa Rahasia Sholat, sejumlah ulama salaf senantiasa mengerjakan sholat sunah di malam Nisfu Sya'ban. Mereka menyebutnya dengan Sholat al-khair atau sholat kebaikan.

Al-Hasan dalam salah satu riwayat menyebut, ada 30 sahabat Nabi Muhammad SAW menyampaikan kepadanya tentang keutamaan sholat Nisfu Sya'ban. "Siapa saja yang menunaikan sholat ini pada malam tersebut (sunah nisfu Sya'ban), maka Allah SWT akan memandangnya sebanyak 70 kali, setiap pandangan Dia (Allah) akan mengabulkan tujuh puluh kebutuhannya, dan pandangan yang paling dekat adalah memberikan ampunan."

Disebutkan oleh Imam Al Ghazali, hadits tentang sholat Nisfu Sya'ban tersebut adalah bathil. Namun Ibnu Majah dalam salah satu kitabnya meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib yang menyebutkan, "Pada malam nishfu Sya'ban, lakukanlah sholat pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya."

Namun Imam Al Ghazali menyebut hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah tentang sholat sunah Nisfu Sya'ban ini sanadnya lemah.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar