Catatkan 108 Kasus Baru, China Waspadai Gelombang Kedua Pandemi Corona
Nusaperdana.com, Jakarta - China melaporkan lonjakan kasus positif virus Corona COVID-19 pada Minggu (12/4/2020) dengan 108 kasus baru. Lebih dari 90 persen dari mereka yang terinfeksi datang dari luar China setelah negara-negara mulai mencabut kebijakan lockdown dan pembatasan perjalanan.
Komisi Kesehatan Nasional China, pada Senin (13/4/2020) mengatakan bahwa 98 dari 108 kasus baru tersebut merupakan kasus impor dan merupakan rekor tertinggi seperti dilansir The Sun. Sekitar 61 persen kasus baru tersebut tidak menunjukkan gejala.
Puncak penularan virus Corona di China diketahui terjadi pada 12 Februari lalu yang mencatatkan 15.000 kasus baru setelah ikut memasukkan pasien dengan gejala klinis sebagai kasus terkonfirmasi. Jumlah ini terbesar sejak wabah dimulai Di Wuhan pada akhir Desember tahun lalu.
Setelah itu jumlah infeksi harian di seluruh China menurun drastis. Namun pada Minggu (12/4/2020) terjadi peningkatan signifikan dengan 108 kasus baru, tertinggi sejak 5 Maret.
Bulan ini, China mulai membuka lockdown dan meredakan pembatasan untuk mengembalikan ekonominya. Tetapi sekarang ada kekhawatiran bahwa peningkatan kasus impor yang dapat memicu gelombang kedua virus Corona COVID-19 di China dan kembali membuat keadaan lumpuh seperti sebelumnya.
Dari 108 kasus baru, hampir setengahnya melibatkan warga China yang kembali dari sebuah Distrik Federal Timur Rusia. Saat ini daerah tersebut menjadi pusat penularan virus Corona baru di China.
Berita Lainnya
SpaceX Sukses Lesatkan Astronaut ke Antariksa, Amerika Bangga
Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Indonesia-Australia Perjuangkan Nilai Demokrasi, HAM, Toleransi dan Kemajemukan
Kurma Corona Laku di Mesir, Harganya Rp 25.000 per Kg!
Angka Perceraian Meningkat di China Karena Corona, Ini Penyebabnya
Malaysia Lockdown, Viral Kisah Bocah Tak Makan 3 Hari Bikin Hati Meringis
Ilmuwan Temukan Dinosaurus yang Diduga Kanibal
Hore! Pandemi Corona Bikin Emisi CO2 Turun Drastis
Presiden Amerika, Donald Trump, Angkat Bicara Soal Kesepakatan Dagang Amerika dan Cina