Cerita Ratih Kumala Tulis Novel 4 Tahun sampai Riset ke Pabrik Rokok Kretek
Nusaperdana.com, Jakarta - Novel Gadis Kretek yang terbit pada 2012 masuk dalam 10 besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa. Karya yang ditulis Ratih Kumala itu juga mendapatkan pujian dari kritikus sastra.
Gadis Kretek dinilai punya alur cerita yang kuat dan riset mendalam. Ratih Kumala berbicara mengenai novel yang melambungkan namanya saat Live IG bersama penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU).
Novelis Kronik Betawi itu menceritakan riset buku yang ditulisnya selama 4 tahun dilakukan secara on dan off. Dari masa 4 tahun, ada setahun ia 'puasa' membaca dan menulis karya sastra.
"Ini termasuk karya saya yang lumayan serius dan butuh biaya serta waktu yang fokus mengerjakannya," ungkap Ratih seperti dikutip detikcom.
Ratih menceritakan sampai harus terjun mendatangi lokasi pabrik-pabrik kretek yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia juga membeli bungkus kretek yang artistik sampai mengoleksinya 200 bungkus.
"Buat saya membeli bungkus kretek itu menunjang riset saya. Riset itu kan akhirnya di-combine dengan ide cerita yang dipunya. Misalnya riset untuk bab tiga sudah ketemu, ya aku nulis dulu itu," sambungnya.
Setiap riset dan alur cerita yang dituliskan, Ratih mengakui hal tersebut seperti sebuah puzzle. Seorang penulis harus bisa menulis mulai dari mana saja.
"Bisa memulai ulang babnya dari mana untuk menyajikannya," pungkasnya.
Novel Gadis Kretek terinspirasi dari kisah tentang pabrik rokok kretek kakeknya yang meninggal sebelum Ratih lahir. Usaha pabrik kretek kakeknya itu berada di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.
Kini novel Gadis Kretek sukses diterjemahkan ke dalam versi bahasa Inggris dan Jerman.


Berita Lainnya
Ketum PMRI Rusli Effendi Ajak 2,3 Juta Masyarakat Riau Rantauan Mantapkan Komitmen Perjuangan Riau Jadi Daerah Istimewa, Libatkan Tokoh Nasional
Pandangan Praktisi Hukum Riau: OTT KPK terhadap Gubernur Riau Sarat Kejanggalan Prosedural
Warga Surabaya dan Sidoarjo Soroti Kerja Nyata dan Momen Haru Silaturahmi Adies Kadir
Meutya Hafid Menteri Komdigi Ingatkan Pemda Jangan Abaikan PWI
Raih 52 Suara Akhmad Munir Terpilih Ketua Umum PWI Pusat, Tiga Formatur Disepakati
PT BPP Didesak Bayar Pesangon, Perusahaan Bungkam Saat Dikonfirmasi
Kongres Persatuan PWI Segera Dilaksanakan, SC dan Peserta Kongres Sudah Disepakati
Klarifikasi : Nilamsari & Arief Budiyanto, Dua Mantan Direksi PT. Sari Kreasi Boga,Tbk. Sudah Resmi Mundur Juni 2024