Dewi Aryani Deklarasikan "Bersama Lawan Corona"
Nusaperdana.com, Tegal - Setelah melaksanakan pemantauan simulasi corona outbreak di RSUD Soeselo Slawi beberapa waktu yg lalu dan melaunching mobile task force corona ( satgas covid 19) bersama RSUD Suradadi Kab Tegal, Dewi Aryani anggota komisi 9 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan melaksanakan kegiatan Program Sosialisasi “Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga” dan sekaligus Deklarasi “Bersama Lawan Corona”.
Kegiatan di laksanakan di pendopo Kecamatan Kramat Kab Tegal dan dihadiri oleh Kemenkes, Dinas Kesehatan Kab Tegal, Camat dan jajarannya serta masyarakat luas.
Sosialisasi yang di laksanakan merupakan langkah antisipasi dengan harapan masyarakat luas agar mengutamakan kebersihan dalam segala kegiatan kehidupan sehari hari. Keluarga adalah ujung tombak keberhasilan program ini, dimana peran orang tua sangat dominan dalam menciptakan budaya hidup bersih dan sehat. Semua kebaikan dalam berkehidupan selalu di mulai dari kebiasaan di lingkungan terkecik yaitu keluarga.
Dalam kesempatan tersebut Dewi bersama dengan semua undangan yang hadir juga sekaligus mendeklarasikan “Bersama Lawan Corona”. Deklarasi dimaksudkan sbg bentuk kampanye melawan penyebaran virus corona dengan mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama sama melaksanakan perintah presiden untuk melaksanakan social distancing atau pembatasan aktivitas sosial untuk menekan perkembangan penularan virus corona sekaligus melakukan kebiasaan bersih diri, bersih lingkungan, minum ramuan indonesia dan segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rmh skt terdekat jika merasa ada gejala mirip gejala terpapar virus corona.
Merespon seruan presiden RI terkait perkembangan penyebaran virus tsb, sejumlah pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk meliburkan aktivitas persekolahan selama 14 hari. Perusahaan-perusahaan juga diimbau untuk meminta karyawannya bekerja dari rumah. Tujuannya, untuk menekan laju penularan virus corona dengan mengurangi kontak di tengah kerumunan atau komunitas yang lebih besar.
“Apa yg di lakukan saat ini sdh sesuai dengan UU no 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan terutama pasal 59.Sekarang ini sudah ada petunjuk dan intruksi Presiden untuk mengatasi pandemi Covid-19, diantaranya tentang protokol kesehatan, protokol perbatasan, protokol pendidikan, Inpres no 4/2019, Kepres No. 7/2020 dan pembentukan Gugus Tugas untuk mengatasi wabah virus covid 19”. Saya juga kembali mengingatkan kepada Kementerian Kesehatan agar segera menerbitkan Peraturan Menkes terkait dengan UU tersebut agar segala hal teknis mengenai implementasinya segera dapat menjadi dasar hukum atau pegangan seluruh kementerian dan lembaga terkait, termasuk pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia. Berdasar ketentuan, paling lama permen dan turunannya harus ada paling lambat tiga tahun setelah UU No. 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan diundangkan," tandas Dewi Aryani anggota Komisi 9 DPR RI Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan dari fraksi PDI Perjuangan ini. (MA)


Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi