Diabaikan, FKDT Kampar Tetap Komit Jalankan Tufoksinya


Nusaperdana.com, Kampar - Sejak Forum Komunikasi Dikniyah Takmaliyah (FKDT) Kampar terbentuk tahun 2012, berupaya agar para guru PDTA/MDTA (Sekolah Non Formal) mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Kampar. FKDT Kampar melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai AD/ART.

Hal itu disampaikan Ketua FKDT Kampar Hendri didampingi Sekretaris Zulfahmi di Bangkinang Kota, Minggu (30/5/2021)

Adapun tujuan FKDT dibentuk, kata Hendri, adalah untuk mewujudkan pendidikan yang islami, demokratis, adil dan sejahtera, sesuai dengan tugas dan fungsinya juga berupaya meningkatkan kualitas dan kesejahteraan anggota, jelasnya.

Mengaktualisasi nilai-nilai agama islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang kritis dan berakhlakul karimah.

Mengupayakan perwujudan masyarakat yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan tetap berusaha memelihara jati diri guru diniyah serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan guru dan diniyah secara merata, adil dan demokratis. 

Selanjutnya, meningkatkan hubungan dan komunikasi, kerjasama dengan instansi terkait, organisasi keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan dan organisasi sosial serta organisasi profesi lainnya.

Sedangkan fungsi FKDT yaitu, sebagai wadah silaturrahmi, sebagai wadah koordinasi, konsultasi dan interaksi, sebagai wadah pemberdayaan sumber daya manusia.

Kepengurusan ditingkat pusat disebut Dewan Pengurus Pusat (DPP), ditingkat provinsi disebut Dewan Pengurus Wilayah (DPW), ditingkat Kabupaten/Kota disebut Dewan Pengurus Cabang (DPC) dan ditingkat Kecamatan disebut Pengurus Anak Cabang (PAC).

Terkait terlambatnya pencairan insentif para guru agama non formal, seperti guru PDTA/MDTA dan guru pondok pesantren, ia menyayangkan hal itu. Namun demikian, FKDT Kampar akan tetap membantu agar insentif ini bisa cepat dicairkan.

Sebelumnya, permasalahan seperti ini tidak pernah terjadi. "Pencairan dana insentif jarang menemui kendala dan FKDT Kampar selalu berupaya meningkatkan insentif guru agama," sebutnya.

Entah kenapa, lanjut Hendri, dua tahun belakangan ini FKDT Kampar tidak pernah diikutkan lagi, baik dalam rapat-rapat maupun koordinasi dalam hal insentif tersebut dan kami tidak tau apa faktor penyebab sehingga diabaikan.

Padahal, masih banyak para guru agama ini yang belum tersentuh bantuan dan sangat perlu untuk diperjuangkan, ungkapnya.(mhd.sanusi)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar