Dokter Optimistis Terapi Transfusi Plasma Darah Bantu Obati Pasien Corona

Nusaperdana.com, Jakarta - Sampai saat ini, vaksin yang diharapkan bisa mengobati virus Corona COVID-19 masih belum diresmikan. Namun agar tetap bisa menolong para pasien, dokter optimistis melalui terapi transfusi plasma darah bisa membantu pasien Corona.
Menurut salah satu dokter di Orlando, Florida, Dr Juliana Gaitan, plasma darah pada pasien yang sudah sembuh dari infeksi Corona mengandung antibodi yang bisa melawan virus Corona COVID-19.
Gaitan mengatakan, terapi ini akan mulai ditawarkan terutama pada rumah sakit yang ada di negara tersebut. Selain itu, terapi ini juga sudah difasilitasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Dokter ahli paru dan spesialis perawatan kritis Dr Eduardo Oliveira, mengatakan terapi ini terbukti cukup berhasil mengobati pasien di Tiongkok. Ia optimis bahwa cara ini bisa membantu pasien virus Corona COVID-19 khususnya dengan kondisi kritis.
"Kami optimis bahwa pasien yang menerima plasma bisa semakin membaik. Namun, kami tidak bisa memastikan apakah plasma itu berfungsi seperti seharusnya atau tidak di tubuh pasien. Tetapi, kami akan terus memastikan bahwa terapi ini tidak memberikan dampak komplikasi seperti alergi," ujarnya.
Prosedur pendonoran juga membutuhkan waktu yang lebih lama, tapi hampir sama dengan donor darah. Oliveira menjelaskan si calon pendonor harus dites apakah pernah terinfeksi positif COVID-19 sebelumnya lalu memeriksa darahnya.
Kriteria pendonor juga harus benar-benar sembuh dari virus Corona COVID-19 setidaknya 15 hari setelah dinyatakan sembuh dan bebas dari gejala-gejalanya.
Berita Lainnya
Misteri Telur Raksasa di Antartika Terpecahkan
Zac Efron Tidak Mau Lagi Punya Perut Six Pack: Sangat Bodoh
Menko Luhut: Putra Mahkota UEA Menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru
Bisakah Virus Corona Hilang karena Cuaca Panas?
Ilmuwan Italia Klaim Temukan Vaksin Corona Pertama di Dunia
Sepotong Kisah Reruntuhan Kuil Myanmar yang Sempat Jaya di Masa Lalu
Tunggangan-tunggangan MotoGP Akhirnya 'Pulang' ke Rumah
Amerika Putus Hubungan dengan WHO