Gus Miftah Sebut Dua Virus Berbahaya Selain Corona, Apa Itu?
Nusaperdana.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, KH Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menyebut dua virus berbahaya yang kini ikut berkeliaran di tengah wabah virus corona atau COVID-19. Pertama virus kebodohan yang menjangkiti sebagian umat dan virus politisasi agama.
"Kedua virus ini ikut-ikutan membuat kacaunya negeri ini," kata Gus Miftah kepada detikcom melalui aplikasi Whatsapp, Senin (20/4/2020).
Orang bodoh tapi ikut-ikutan bicara agama, dia melanjutkan, itu jadi semacam virus yang mengacaukan. Juga virus yang jualan agama demi kepentingan politik atau menjadikan agama sebagai komoditas politik.
Dia mengungkapkan hal itu saat menanggapi adanya usulan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar membuat fatwa mengganti puasa Ramadan di tengah pandemi corona dengan fidyah (denda). Padahal akibat pandemi selama hampir dua bulan ini ekonomi masyarakat kebanyakan sudah terpuruk.
"Buat makan sehari-hari saja susah, ya apalagi untuk membayar fidyah. Lah, terus mereka membayarnya dari mana? Saya kok gagal paham dengan permintaan fatwa semacam itu," tutur Gus Miftah
Kalau alasannya karena kesehatan, ia melanjutkan, justru Rasulullah dalam sebuah riwayat menyatakan puasa itu menyehatkan.
Gus Miftah memang tidak menyebut nama siapa orang yang telah meminta fatwa mengganti puasa Ramadan dengan Fidyah. Tapi di media sosial beberapa waktu lalu Rudi Valinka mencuitkannya lewat akun twitter @kurawa.
"Gue punya usul seandainya bulan puasa yang akan tiba, Kemenag dan MUI buat fatwa untuk memperbolehkan orang tidak berpuasa," kata Rudi. Dia juga mendasarkan permintaan ini dengan kesehatan. Saat bulan puasa, kata dia, kita juga sering melihat orang rentan terkena batuk pilek. "Tentu ini jadi masalah sendiri di saat covid19 sdg puncaknya," tulis Rudi.


Berita Lainnya
Ketum PMRI Rusli Effendi Ajak 2,3 Juta Masyarakat Riau Rantauan Mantapkan Komitmen Perjuangan Riau Jadi Daerah Istimewa, Libatkan Tokoh Nasional
Pandangan Praktisi Hukum Riau: OTT KPK terhadap Gubernur Riau Sarat Kejanggalan Prosedural
Warga Surabaya dan Sidoarjo Soroti Kerja Nyata dan Momen Haru Silaturahmi Adies Kadir
Meutya Hafid Menteri Komdigi Ingatkan Pemda Jangan Abaikan PWI
Raih 52 Suara Akhmad Munir Terpilih Ketua Umum PWI Pusat, Tiga Formatur Disepakati
PT BPP Didesak Bayar Pesangon, Perusahaan Bungkam Saat Dikonfirmasi
Kongres Persatuan PWI Segera Dilaksanakan, SC dan Peserta Kongres Sudah Disepakati
Klarifikasi : Nilamsari & Arief Budiyanto, Dua Mantan Direksi PT. Sari Kreasi Boga,Tbk. Sudah Resmi Mundur Juni 2024