Harga TBS Naik, Petani Kelapa Sawit Kuansing Senang
Nusaperdana.com, Kuansing - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Kabupaten Kuansing terus melejit.
Tingkat harga prosuksi perkebunan di kalangan petani tersebut mulai bersaing sejak bulan November yang lalu, setelah lebih satu tahun terpuruk, dan sempat membuat petani tidak berdaya akan nilai jual komoditi kelapa sawit tersebut.
Peningkatan harga TBS sawit dipicu lonjakan harga CPO dipasaran luar negeri, selain itu mulai bersaing pembelian antara pengusaha pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) di Kabupaten Kuansing begitupun tingkat harga TBS sawit yang ditampung pengusaha PMKS masih lebih tinggi.
Menurut pantauan awak media, Selasa (10/12/2019), harga TBS sawit ditingkat petani di Kabupaten Kuansing masih bervariasi antara Rp 1.400,- sampai Rp 1.520,- perkilogram.
"Kami sangat bersyukur atas naiknya harga sawit dan ucapan terimakasih kepada pemerintah, semoga ke depan harga sawit tetap tinggi," ungkap Ade Wijaya, warga desa Teratak Rendah Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau.
Hal senada juga disampaikan oleh Ari Prasetyo yang merupakan petani sawit asal desa Hulu Teso saat diwawancara oleh media ini berbarengan dengan Iptu Rafidin Lumban Gaol yang merupakan Kapolsek Logas Tanah Darat.
"Dengan terus meningkatnya nilai jual kelapa sawit tentu ini menjadi hal yang sangat menggembirakan terutama bagi kami para petani," terang Ari Prasetyo.
Di saat bersamaan selain aparat penegak hukum Rafidin juga turut merasa bangga dengan meningkatnya harga hasil produksi yang didapat oleh petani.
"Ya ini merupakan sesuatu yang menggembirakan bagi petani yang sudah sekian lama nilai jual anjlok di kalangan petani kelapa sawit, tentu dengan meningkatnya nilai jual kelapa sawit setidaknya sudah berimbang dengan hasil kerja yang mereka lakukan," tutup Kapolsek. (Imro)


Berita Lainnya
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD
Warga Kampung Olak Centai Gugat Pejabat Meranti di PN Bengkalis Permasalahan Sengketa Lahan