Hujan Deras dan Angin Puting Beliung Terjang Beberapa Wilayah Sulawesi Selatan, Dilaporkan 1 Orang Meninggal


Nusaperdana.com, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan beberapa bencana terkait dengan hujan berintensitas tinggi serta angin puting beliung pada Minggu (12/1). Hujan deras mengakibatkan banjir. BPBD setempat melaporkan 1 orang meninggal dunia terbawa arus banjir.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo mengatakan, fenomena cuaca ekstrem ini sesuai dengan prakiraan BMKG yaitu potensi hujan lebat di wilayah Sulawesi Selatan dengan status ‘Siaga.’

Pada Minggu (12/1) banjir terjadi di Dusun Buludua, Desa Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak pukul 00.00 Wita sampai dengan pukul 10.30 Wita. Kejadian tersebut memicu meluapnya sungai setempat. Sekitar 121 KK terdampak banjir di dusun ini. 

Di hari yang sama (12/1) banjir dan angin puting beliung terjadi di tiga kecamatan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Ketiga kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Balusu, Soppeng Riaja dan Mallusetasi. Insiden tersebut mengakibatkan rumah penduduk tergenang air dan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan. 

"Di samping itu, arus lalu lintas trans-Sulawesi terpantau padat. Banjir ini mengakibatkan kerusakan tiga rumah warga dengan kategori rusak berat dan kerusakan infrastruktur jalan desa di wilayah Oring, Kecamatan Balusu, satu jembatan gantung di Kelurahan Kiru-Kiru, Kecamatan Soppeng Riaja, dan tanggul pantai di Kelurahan S. Binangae dan pasar Ajakkang di Kecamatan Balusu," tutur Agus.

Kejadian banjir juga terjadi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan pada Minggu (12/1). BPBD Provinsi Sulawesi Selatan melaporkan bahwa hujan deras turun di seluruh Kota Parepare sehingga menyebabkan genangan di beberapa titik dengan ketinggian air beragam. 

"Namun demikian, genangan segera surut dan aktivitas masyarakat berangsur kembali normal," kata Agus.

Pada hari sebelumnya (11/1) genangan air sudah terjadi di wilayah Kota yang dipicu oleh hujan yang disertai angin kencang. 

Beberapa kejadian di atas menunjukkan ancaman yang dipicu oleh fenomena hidrometeorologi bergerak ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. 

BMKG pun telah memberikan peringatan dini ke sejumlah wilayah dengan status ‘Waspada’ hingga ‘Siaga.’ Oleh karena itu, BNPB mengimbau kepada BPBD wilayah tengah dan timur untuk siaga, salah satunya memonitor peringatan dini yang diberikan oleh BMKG sehingga mereka dapat melanjutkan peringatan dini kepada masyarakat.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar