Kejari Kampar Akan Periksa Saksi Tanah Kas Desa Indra Sakti Minggu Depan
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
Satnarkoba Polres Kampar Tes Urine Personil
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Jamret di Lapangan Tugu Bengkalis
Ilmuwan Ungkap Ada yang Aneh di Matahari
Nusaperdana.com, Jakarta - Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Science, ilmuwan menemukan ada keanehan di Matahari. Sumber cahaya bagi Bumi itu terindikasi lebih 'diam' dibandingkan dengan bintang-bintang sejenis.
Riset ini memanfaatkan data dari Keppler Space Telescope untuk membandingkan terang Matahari dan bintang sepertinya di alam semesta. Berdasarkan fluktuasi kecerahan sinarnya, Matahari tampak kurang aktif.
Dikutip detikINET dari Independent, dari 369 sampel bintang seperti Matahari, ilmuwan mengungkap bahwa mereka pada umumnya mengalami fluktuasi brightness 5 kali lebih kuat dari Matahari dalam perhitungan selama 140 hari.
"Kami sangat terkejut bahwa kebanyakan bintang yang seperti Matahari jauh lebih aktif daripada Matahari," ucap Dr Alexander Saphiro, ilmuwan dari he Max Planck Institute for Solar System Research (MPS).
Sampel bintang sejenis Matahari itu dipilih dengan kriteria suhu permukaan, usia dan periode rotasi yang sama. Mereka belum dapat memastikan kenapa tingkah Matahari berbeda.
Berdasarkan riset berbagai elemen seperti lingkar pohon atau rekaman fosil, diketahui pula bahwa Matahari berada dalam kondisinya saat ini setidaknya selama 9.000 tahun. Tapi sangat sukar diketahui apakah hal sama terjadi di masa sebelumnya dan ataukah keadaan ini temporer.
"Dibandingkan umur Matahari, 9.000 tahun seperti kedipan mata. Matahari kita hampir 4,6 miliar tahun usianya. Bisa dibayangkan bahwa Matahari mengalami fase sunyi ini beribu-ribu tahun," ucap Timo Reinhold, pakar astrofisika.
Berita Lainnya
Amerika Putus Hubungan dengan WHO
Belajar dari Black Death, Wabah Maut Sebelum COVID-19
WNI Dipenjara 4 Pekan karena Terbukti Nyuci 5.500 Masker di Hongkong
Wisata Antariksa Naik Balon Udara, Ongkosnya Rp 1,7 Miliar!
Amerika Mau 'Rebut' Planet dan Bulan, Rusia Berang
Ternyata Titik Daratan Paling Rendah di Bumi Berada di Antartika Timur
Penumpang Kapal Pesiar yang Dikarantina Corona Dapat 'Bonus' iPhone
Truk Listrik Tesla Sudah Dipesan Lebih dari 600.000 Unit