Ini dia Gejala Oversteer dan Understeer pada Motor di Musim Hujan


Nusaperdana.com - Saat musim hujan, permukaan jalan yang basah membuat potensi kendaraan menjadi tergelincir lebih besar. Keadaan tersebut juga biasa disebut dengan istilah oversteer dan understeer.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), mengatakan, oversteer dan understeer, penyebab utamanya bukan karena ban yang salah, gundul atau yang lainnya, juga bukan karena lintasan yang licin.

Oversteer dan understeer adalah sebuah fenomena selip. Selip itu adalah keadaan di mana salah satu atau kedua roda berkurang cengkraman atau traksinya," ujar Jusri, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Jusri menjelaskan, oversteer adalah selip yang terjadi di roda belakang. Bisa terjadi karena pengereman mendadak lalu roda mengunci, bisa juga terjadi karena akselerasi yang terlalu tinggi, atau deselerasi yang tinggi pada kondisi tersebut.

"Burnout juga termasuk ke dalam oversteer. Ciri-ciri oversteer adalah roda belakang yang selip. Jadi, roda belakang cenderung lari ke depan, mau menyusul roda depan," kata Jusri.

Sedangkan understeer, menurut Jusri, adalah kondisi selip yang selalu terjadi pada roda depan. Penyebabnya adalah menikung dengan sudut yang terlalu tajam, lalu roda depan terkunci karena pengereman.

"Bisa juga karena putaran roda depan lebih lambat daripada roda belakang," kata Jusri.

Baik oversteer maupun understeer tentu akan sangat berbahaya jika terjadi saat kendaraan menikung. Korban bisa terjatuh dan terseret, dan akan lebih bahaya lagi jika ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan.**

 



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar