Ini Sisi Hong Kong yang Masih Kebal Corona

Desa Tai O di Pulau Lantau, Hong Kong. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Hong Kong - Hong Kong menjadi salah satu kawasan dengan pertahanan terbaik melawan Corona. Meski berbatas langsung dengan China daratan, masih ada sisinya yang bebas infeksi.

Diberitakan CNN, Kamis (16/4/2020) sisi Hong Kong yang melewati badai Corona adalah Lantau. Inilah pulau terbesar di sana, rumah bagi tiga tempat tersibuk, yakni Hong Kong Disneyland, Tian Tan Buddha, dan Bandara Chep Lak Kok atau Bandara Internasional Hong Kong.

Cengkeram Corona tak dirasakan di sini. Sebut saja daerah yang menjorok ke Laut Cina Selatan yang jadi wilayah desa nelayan bernama Tai O.

Desa nelayan dapat dikenali dengan adanya rumah-rumah panggung kuno berbahan kayu. Ada pertokoan di gang sempit yang menjual keranjang anyaman dan bahan makanan laut kering.

Desa Tai O sangat lengang karena keberadaan mobil yang jarang ditemui di sini. Bersyukur, hingga kini tak ada satupun warga Pulau Lantau yang terjangkit virus Corona.

Desa Tai O telah menemukan cara untuk tetap aman. Dan, turis yang telah tinggal sebelumnya di sana juga ditampung sementara.

Di ujung utara Tai O ada bekas kantor polisi yang diubah menjadi Tai O Heritage Hotel. Sembilan kamar kelas atas jadi andalannya.

Tai O Heritage Hotel di Pulau Lantau, Hong Kong

Hotel ini tetap buka meski berada di tengah penurunan jumlah kunjungan turis. Hotel ini jadi surga, bukan untuk wisatawan tetapi bagi warga lokal yang mencari tempat pelarian dari apartemennya yang sempit.

Tai O Heritage Hotel tak berkeinginan membuka kamarnya. Namun, otoritas setempat mengharuskannya tetap terbuka sepanjang tahun demi menghargai pekerja konservasi.

Di tengah pandemi, manajemen hotel memutuskan untuk membatalkan tiga tur properti harian. Restoran hotel yang beratap kaca, The Tai O Lookout, tetap terbuka pemesanannya.

Ada perubahan demografi dari orang-orang yang memesannya. Sekitar 75% tamu hotel adalah warga lokal dan sejak Februari 2020, angka itu berkisar antara 92-99%.

Sejak gelombang kedua kasus Corona di Hong Kong, kota ini telah membatasi lebih jauh pergerakan orang-orang. Dunia bisnis, seperti bar, karaoke, restoran, dan salon rambut merasakan dampak yang signifikan.

"Hotel ini untungnya selalu penuh apa lagi selama akhir pekan dalam dua bulan terakhir. Huniannya lebih tinggi dari yang diharapkan selama hari kerja rata-rata, lebih dari 70-80%," kata seorang perwakilan Tai O Heritage Hotel.

Restoran hotel yang beratap kaca, The Tai O Lookout di Hong Kong

Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir, hotel ini jadi sangat populer. Manajemen harus membuat daftar tunggu bagi para calon tamu.

"Tai O Heritage Hotel dioperasikan sebagai perusahaan sosial nirlaba. Semua hasil dan pendapatan akan sepenuhnya untuk pemeliharaan hotel hingga untuk warga Desa Tai O, juga untuk mempromosikan pelestarian warisan dan wisata berkelanjutan," ujar staf itu.

Manajemen juga memperbaiki rumah panggung bersejarah hingga mensponsori proyek-proyek seni, seperti mural 3-D tentang sejarah lokal dan landmarknya.

Peraturan kebersihan yang berlaku di seluruh Hong Kong juga berlaku di Tai O. Setiap orang harus memakai masker, para tamu harus mengisi formulir pernyataan kesehatan sebelum masuk ke kamar, dan terdapat botol cairan pembersih tangan di hampir setiap kamar.

Restoran Tai O Lookout memutuskan jam sarapan hanya untuk tamu hotel dan makan malamnya terbuka untuk umum. Para tamu juga harus dicek suhunya, hingga menggunakan pembersih tangan pada saat tiba.

Tempat duduk telah diatur. Tidak lebih dari empat kursi di satu meja dan jarak antar meja sejauh satu setengah meter.

Tai O Heritage Hotel berhasil mempertahankan suasana damai. Para tamu tetap dapat menyaksikan matahari terbenam dari restoran, dan di hari yang cerah dapat menyaksikan Jembatan Hong Kong-Makau-Zhuhai.

Tidak ada saluran TV yang menggembar-gemborkan berita tentang Corona. Di sini hanya terdengar musik lembut.

Inilah tempat pelarian terbaik warga Hong Kong daripada terkurung di apartemen sempit selama hampir tiga bulan.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar