Jangankan Tangan, Leherpun Kalau Diminta Akan Saya Berikan Demi Memperjuangkan Guru MDTA


????Nusaperdana.com, Kampar – Jangankan tangan, leherpun kalau diminta akan saya berikan demi memperjuangkan dana insentif Guru-Guru PDTA. Demikian salah satu poin yang disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Drs H Alfian MAg, didampingi Kasi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren Drs H Muhammad Yamin, saat menghadiri rapat pembahasan insentif Guru MDTA Kab. Kampar tahun 2021, hari selasa (13/07/2021), di ruang rapat lantai III Kantor Bupati Kampar. 

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Asisten III Bupati Kampar Syamsul Bahri, yang dihadiri Kepala Beppeda, Kepala BPKAD, Kadis Dikpora yang diwakili Kabid, Inspektur Kab. Kampar, Kabag Hukum dan Pengurus FKDT Kab. Kampar.

Alfian menegaskan, Dalam pencairan dana insentif ini kita yang langsung menandatangi Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM). Jadi kalau ada diluar sana yang mengatakan Kemenag tidak peduli dengan nasib Guru-Guru MDTA/PDTA, itu tidak ada, itu bohong.

Dalam pencairan dana insentif Guru-Guru MDTA tahun 2021 ini, selagi datanya masuk di Kantor Kemenag Kampar, yang dibarengi dengan SPTJM dari Kepala MDTA, semuanya kita masukkan. Jadi tidak perlu ada dekingan atau yang bermain dibelakang layar. Siapapun yang mengantar walaupun dititipkan kepada temannya atau yang lainnya, asalkan sampai di Kemenag Kampar, semua usulan itu kita terima dan kita proses.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh FKDT menyangkut adanya sebahagian kecil guru-guru MDTA yang tidak terima dana insentif tahun 2021ini, karena nama-nama guru MDTA tersebut tidak masuk atau tidak ada usulannya sampai ke Kemenag Kampar. Jadi jangan salahkan Kemenag Kampar, salahkan kepada siapa MDTA tersebut menitipkannya, tegas Alfian.

Sementara itu, Ketua DPC-FKDT Kab. Kampar Hendri SH menyampaikan tentang adanya guru-guru MDTA yang tidak mendapatkan dana insentif. Menurut data yang ada di kita (FKDT), ada 146 guru MDTA yang tidak mendapat dana insentif. Beliau meminta datan dan verifikasi dari Kemenag terhadap guru-guru yang tidak menerima dana insentif tahun ini. 

Kemudian Asisten III Syamsul Bahri dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa persoalan ini sebetulnya terjadi karena kurangnya koordinasi dan komunikasi diantara kita. Untuk itu, mari kita saling berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang baik, agar hal ini tidak terjadi lagi pada tahun-tahun berikutnya. 

Untuk penerima dana insentif guru-guru MDTA tahun 2022, mari dari sekarang kita bahas dan kita siapkan datanya. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, agar dana yang kita anggarkan bisa terukur dan terarah. Mengingat saat ini penganggaran kita sangat-sangat selektif, pungkas Syamsul. (Redaksi)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar