Jokowi Perintahkan Menterinya Stabilkan Harga Bahan Pokok

Jokowi Perintahkan Menterinya Stabilkan Harga Bahan Pokok

Nusaperdana.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menterinya untuk menstabilkan harga pangan yang melonjak. Hal ini agar perekonomian Indonesia bisa tetap tumbuh positif di paruh kedua tahun ini.

Harga daging dan telur ayam memang sempat menjadi keluhan masyarakat karena melonjak tinggi. Ayam bahkan tembus di atas Rp40 ribu per kilogram (kg) dan telur ayam bertahan di Rp30 ribu per kg.

"Pastikan pertumbuhan ekonomi tumbuh positif di semester kedua. Apa yang harus kita lakukan? ya dongkrak konsumsi rumah tangga. Saya kira tahu semuanya apa yang harus dilakukan. Stabilkan harga kebutuhan pokok dan ketersediaan stok pangan, ini penting sekali," ujar Jokowi dalam pembukaan arahan Rapat Kabinet di Istana Negara, Senin (3/7).

Menurutnya, jika harga-harga terus naik, maka inflasi akan kembali melonjak. Padaha, saat ini inflasi sudah berhasil dijaga di bawah 4 persen setelah sempat menyentuh 6 persen pada saat pandemi covid-19 lalu.

"Terus jaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target, ini kunci," imbuhanya.

Selain itu, Kepala Negara ini meminta agar permasalahan pangan bisa diatasi dengan memberikan bantuan kepada petani, salah satunya memastikan ketersediaan pupuk subsidi. Dengan demikian, petani bisa terus menanam sehingga stok pangan kembali melimpah.

"Kemudian untuk pangan pastikan ketersediaan pupuk tepat sasaran dan jaga stabilitas moneter dan stabilitas sektor perbankan, ini juga sangat penting," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan rasa syukurnya karena Indonesia berhasil kembali masuk menjadi anggota negara berpenghasilan menengah ke atas mulai Juli ini. Sebelumnya, pada 2020 sempat turun menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah.

"Bank Dunia per Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia dalam grup upper middle income countries. Ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke grup lower middle income countries di 2020 karena pandemi," pungkas Jokowi.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar