Kasmawati: Bersyukur Bertemu Program JKN-KIS

Kasmawati. Sumber Foto: Jamkesnews.com

Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Kesehatan memang sangat mahal dan berharga bagi setiap orang, oleh sebab itu diperlukan suatu jaminan sebagai upaya menjaga kesehatan. Kasmawati (48) sebagai peserta yang telah terdaftar dengan segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), mengaku sangat terbantu dengan adanya Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Saat ditemui oleh tim Jamkesnews disela kesibukannya, Kasmawati berbagi pengalamannya menggunakan KIS dan awal mula ia menjadi peserta JKN.

“Saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS selama beberapa tahun dan berasal dari orang yang tidak mampu, serta suami saya hanya penjual es keliling. Dulu saya pernah sakit mata dan maag sehingga sering masuk rumah sakit. Hingga tiba disatu titik dimana saya tidak mampu jika terus mengeluarkan biaya, kemudian disarankan untuk mengikuti program JKN-KIS. Akhirnya saya pergi ke kantor BPJS Kesehatan dan diarahkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan segmen peserta PBI,” terang Kasmawati.

Kasmawati mengatakan bahwa seluruh keluarganya yang terdiri dari 6 orang telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, namun hanya ia dan suaminya yang sering menggunakan KIS saat berobat.

“Saya sudah pernah memanfaatkan KIS saat keguguran dengan usia kandungan 3 bulan, kemudian menggunakannya ketika mencabut gigi, selain itu pernah berencana operasi mata namun disarankan untuk memakai kacamata terlebih dahulu, serta saya memiliki penyakit maag yang kronis. Sekarang pun saya berencana melakukan pemeriksaan mata,” jelas Kasmawati.

Selain Kasmawati, suaminya juga pernah mendapatkan pelayanan Kesehatan menggunakan KIS. Waktu itu suaminya sakit sinusitis, serta mengidap penyakit batu ginjal yang disarankan untuk melakukan operasi, akan tetapi suami Kasmawati menolaknya. Suaminya menolak diopersi karena salah satu kerabat mereka memiliki penyakit yang sama dan telah melakukan operasi, namun penyakitnya kambuh lagi. Hal itu yang menyebabkan Kasmawati dan suaminya berfikir bahwa hal tersebut akan sia-sia.

“Alhamdulillah saya puas dengan pelayanannya dan berterima kasih dengan adanya BPJS Kesehatan, selama berobat juga tidak dipersulit dan tidak pernah dibeda-bedakan. Hanya saja antreannya lama dikarenakan banyak orang, jadi harus sabar saja. Kita sudah sakit tetapi akhirnya menunggu lama, pukul 08.00 kita mengambil nomor antrean dan  pukul 13.00  atau pukul 14.00 baru selesai dilayani,” tambah Kasmawati.

Kasmawati berharap untuk kedepannya BPJS Kesehatan terus meningkatkan pelayanan termasuk waktu tunggu antrean peserta agar teratasi.

Terkait waktu tunggu peserta yang lama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tembilahan menyampaikan bahwa hal ini sudah dikoordinasikan intens dengan pihak rumah sakit dan mulai mengimplementasikan antrean elektronik, sehingga ada kepastian dan kecepatan waktu tunggu antrean bagi peserta.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar