Kegiatan di Awal Tahun 2020, BPS Toraja Utara Agendakan Sensus Penduduk Secara Online


Nusaperdana.com, Toraja Utara - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Toraja Utara, J Matasik SE saat di temui di ruang kerjanya memberikan rincian Kegiatan yang dilakukan BPS sepuluh tahun sekali untuk mencatat seluruh penduduk Indonesia tanpa terkecuali.

BPS telah melaksanakan sensus penduduk sejak tahun 1960 dan sensus penduduk tahun 2020 adalah sensus penduduk yang ke 7 (tujuh).

Sensus penduduk itu penting, menjadi pondasi data kependudukan yang meliputi jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia.

Khusus tahun 2020, sensus penduduk memiliki misi mewujudkan "Satu Data Kependudukan Indonesia".

Menurut Matasik, saat ini metode yang digunakan berbeda dengan metode konvensional selama ini.

Metode yang kini digunakan adalah metode kombinasi dengan cara memadukan data registrasi penduduk yang diambil dari Dirjend kependudukan di Kemendagri sebagai dasar dalam melakukan sensus.

Moda yang dipergunakan, lanjutnya, tidak seperti selama ini yang menggunakan kertas atau pensil untuk mencacah, tapi sudah menggunakan IT atau secara online.

"Sensus penduduk 2020 ini kita menggunakan 2 tahap. Tahap 1 di bulan februari maret dengan melakukan sensus penduduk online, jadi diharapkan penduduk bisa memperbaiki data kependudukannya sendiri," ungkap Matasik, Selasa (21/1/2020) di ruang kerjanya.

"Kalau pun misalnya tidak bisa memperbaiki data kependudukannya pada februari-maret, di juli kita akan melangsungkan sensus wawancara yang biasa konvensional yang harus didatangi dari rumah ke rumah bersama satuan lingkungan setempat untuk mendata masyarakat dan itu berlaku di seluruh wilayah Indonesia," terangnya.

Diagendakan, jika tak ada aral melintang pekan depan akan melaksanakan rapat koordinasi di Tingkat kecamatan dengan melibatkan stakeholder setempat untuk bersama-sama mensosialisasikan ke masyarakat.

Dikatakan juga bahwa dengan sistem online yang kini digunakan dan untuk memaksimalkan kinerja di lapangan, akan merekrut sekira 200 orang yang akan melakukan sensus wawancara pada akhir Mei mendatang.

"Pendaftar nantinya akan diseleksi untuk melaksanakan tugas mencacah secara online, jadi HP android harus yang mempunyai memori yang cukup besar ataukah laptop," jelasnya.

"Data penduduk nanti akan menghasilkan 2 versi. Versi menurut KTP dan penduduk menurut tempat tinggalnya atau de facto dan de jure," kunci J Matasik. (Arie)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar