Lambat Tangani Corona, Sistem Pertahanan Kesehatan bisa Jebol
Nusaperdana.com, Tegal - Koordinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menangani kasus penyebaran virus Corona atau Covid-19 belum maksimal. Jangan sampai ini menjadi indikasi akan jebolnya sistem pertahanan negara di bidang kesehatan.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, DR. Hj. Dewi Aryani, M.Si setelah menjadi nara sumber pada Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Gedung Az Zahra, Desa Suradadi, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat 13 Maret 2020 siang.
“Saat ini Satgas Nasional lintas Kementrian sebagai sarana koordinasi lintas sektor secara nasional, belum juga dibentuk pemerintah. Jangan sampai keterlambatan ini menjadi indikasi akan jebolnya sistem pertahanan negara di bidang kesehatan,” tegas Dewi Aryani yang akrab disapa DeAr.
Menurut Politisi PDI Perjuangan dari Dapil IX Jawa Tengah (Kota/Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes) ini, rakyat sehat, negara kuat jangan hanya jadi slogan. Segera realisasikan dalam sistem penanganan berbagai penyakit secara komprehensif, apalagi sekarang seluruh dunia sedang menuju krisis global akibat dampak wabah Covid-19.
“Rakyat sehat, negara kuat jangan hanya jadi slogan. Pemerintah harus merealisasikan dalam sistem penanganan berbagai penyakit secara komprehensif,” tandas Dewi Aryani.
Dalam sosialisasi Germas, DeAr mengharapkan masyarakat jangan cepat percaya informasi yang diterima, tanpa mengetahui sumber dan kebenaran terkait dengan virus Corona. Termasuk jangan mudah dan cepat membagikan informasi yang didapatkan dari media sosial yang sumbernya tidak jelas.
DeAr juga menjelaskan cara mencegah terpapar virus corona yang paling mudah adalah sering mencuci tangan, dan menggunakan masker jika sedang berada di tempat keramaian. Selain itu menjaga kebersihan diri, kebersihan rumah dan lingkungan masing-masing. Jaga stamina dengan makanan bergizi seimbang, dan banyak makan sayuran serta buah-buahan lokal.
“Jika ada keluarga atau tetangga yang memiliki riwayat bepergian dari berbagai negara, harap segera melapor untuk dilakukan pemeriksaan ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit,” himbau DeAr.
Ditambahkan DeAr, jika Puskesmas mendeteksi ada gejala yang mirip terinveksi virus corona, maka pihak Puskesmas akan melapor ke Satgas Mobile Covid-19 RSUD Suradadi, Kabupaten Tegal sebagai rumah sakit satelit.
“Tim Satgas Mobile Covid-19 RSUD Suradadi akan bergerak cepat mendatangi rumah pasien terduga,” pungkasnya. (MA)


Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi