H Dani M Nursalam Daftar Penjaringan Cakada PDIP Inhil
Pj Bupati Inhil Pimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII
Menko Luhut: Bangun Perkawanan, Untuk Membangun Indonesia
Nusaperdana.com, Jakarta - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan setiap keputusan dan kebijakan bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga akan dirasakan oleh generasi mendatang.
“Kita membuat keputusan dan kebijakan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi untuk anak dan cucu kita. Kita harus bangun perkawanan untuk membangun Indonesia,” ujar Menko Luhut saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI dengan Kementerian Luar Negeri yang dihadiri oleh seluruh duta besar RI dan Kepala Perwakilan RI, Jakarta, Sabtu (11/01/2020). Materi paparan Menko Luhut kali ini mengambil tema Mengamankan Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Perekonomian Bernilai Tambah Tinggi.
Ia mengatakan Indonesia harus bangga akan potensinya dengan pertumbuhan GDP Indonesia yang menduduki nomor 3 di Asia Tenggara bisa membuat lebih percaya diri terhadap negara lain.
Menurut Menko Luhut, Indonesia sedang fokus meningkatkan value added, terutama di bidang litium dan nikel.
“Sebenarnya cost untuk industri lithium battery di Indonesia relatif rendah dibanding negara lain. Kami berharap dengan value chain lithium battery kita bisa menguasai semua sektor,” tambahnya.
Selain itu, Menko Luhut juga menegaskan agar implementasi biodiesel harus dipersiapkan lebih dini. Hal itu didukung oleh pengurangan impor energi yang sudah diberlakukan dari tahun 2019.
“Karena seharusnya kita sudah mandiri, sudah akan dibentuk task force untuk carbon credit. Karena seharusnya Indonesia bisa menjadi leader karena paling banyak ada di kita,” jelas Menko Luhut.
Lebih lanjut, Menko Luhut menceritakan tentang diplomasi ekonomi Indonesia di Kawasan Afrika, dengan merumuskan skema pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang matang dan terukur serta penguatan posisi, peran, dan kewenangan Indonesia. Memperluas akses pasar dan diversifikasi produk ekspor melalui pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan negara-negara atau organisasi regional di Afrika.
Berita Lainnya
Pemda Diharapkan Dana Pilkada 2020 Cair Tepat Waktu
'Vitamin' yang Bikin IHSG dan Rupiah Perkasa
Klaster Perkantoran Tinggi, Puan Minta Kantor Pemerintah Beri Contoh Disiplin Protokol Kesehatan
Dianugerahi Bintang Mahaputera, Puan: Ini Amanah Pengabdian untuk Masyarakat
Layanan ONS Tiki Jelek, Pelanggan Mengamuk
Proyek Pembangunan Bandara Buntu Kunik Tahap I Ditargetkan Selesai Mei 2020
Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Dikabarkan ODGJ, Benarkah?
Cerita Ratih Kumala Tulis Novel 4 Tahun sampai Riset ke Pabrik Rokok Kretek