Militer Arab Saudi Tembaki Pangkalan Laut AS, Ada yang Tewas

Ilustrasi

Nusaperdana.com - Anggota militer Arab Saudi menembaki pangkalan angkatan laut AS di Pensacola, Florida, menyebabkan dua korban tewas.

Dia didentifikasi bernama Mohammed Saeed Alshamrani—anggota militer Saudi yang sedang mengikuti pelatihan di lokasi tersebut. Dia ditembak mati oleh seorang petugas.

Kantor sheriff setempat mengonfirmasi delapan lainnya terluka dalam serangan itu termasuk dua petugas. Penembak menggunakan pistol.

Ini adalah penembakan kedua yang terjadi di pangkalan militer AS pada minggu ini.

Sebelumnya seorang pelaut AS menembak mati dua pekerja sipil di pangkalan militer Pearl Harbor di Hawaii pada Rabu 4 Desember 2019.

Pihak berwenang diberitahu tentang penembakan di pangkalan di tepi barat daya Pensacola pada pukul 06.51 waktu setempat, melansir BBC, Sabtu (7/12/2019).

Sherif County Escambia David Morgan mengatakan dua petugas ditembak di badan tetapi diperkirakan akan pulih.

Menurut situs webnya pangkalan udara angkatan laut AS, yang masih tertutup, mempekerjakan lebih dari 16.000 anggota militer dan 7.400 personel sipil.

"Jelas akan ada banyak pertanyaan tentang individu ini menjadi warga negara asing, yang menjadi bagian dari angkatan udara Saudi dan kemudian berada di sini berlatih di tanah kami," kata gubernur Florida, Ron DeSantis.

"Jelas pemerintah Arab Saudi perlu memperbaiki keadaan untuk para korban ini dan saya pikir mereka akan berutang di sini, mengingat ini adalah salah satu dari mereka," tambahnya.

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Raja Salman dari Arab Saudi telah dipanggil untuk "menyatakan belasungkawa yang tulus dan memberikan simpatinya kepada keluarga dan teman-teman prajurit yang terbunuh".

Trump mengatakan Raja Saudi mengatakan kepadanya bahwa "orang ini sama sekali tidak mewakili perasaan rakyat Saudi yang mencintai rakyat Amerika".

Timothy Kinsella, komandan pangkalan, mengatakan dia "benar-benar kagum dengan respons" terhadap serangan itu.

"Ada beberapa heroisme nyata hari ini," katanya. "Aku hancur. Kami kaget. Ini nyata, tapi aku tidak bisa lebih bangga mengenakan seragam yang kupakai karena saudara-saudaraku berseragam, sipil atau bukan, yang melakukan apa yang mereka lakukan hari ini untuk menyelamatkan hidup. "

Investigasi sedang berlangsung dan nama-nama korban tidak akan dirilis sampai saudara terdekatnya telah diberitahu, Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar