Pasca Transisi Blok Rokan Dari Chevron ke PHR, Lebih 1000 Buruh Berhenti Kerja
Nusaperdana.com,Pekanbaru - Pasca transisi pengelolaan Blok Rokan dari Chevron ke Pertaminan Hulu Rokan (PHR) lebih 1000 buruh telah berhenti bekerja. ucap Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau Jonli. Jum'at lalu.
Dikatakan Jonli hal tersebut disebabkan karena adanya kontrak perusahaan yang sudah berakhir sebelum peralihan ke PHR. Ada pula perusahaan yang telah pailit sehingga digantikan oleh perusahaan lain. Selebihnya disebabkan oleh tenggat waktu pekerjaan yang harus dikoordinasikan oleh PHR dengan SKK Migas.
Pemprov Riau berkomitmen akan memperjuangkan nasib para buruh kontrak tersebut. Ia meminta agar para buruh tesebut dapat dipekerjakan kembali oleh perusahaan sub kontraktor.
"Yang merekrut memang bukan PHR, tapi sub kontraktornya. Pekerja sebelumnya akan dipekerjakan oleh sub kontraktor baru, kita harap demikian,"ungkapnya
Menurut Jonli, para buruh tersebut telah memiliki pengalaman kerja di sektor migas. Namun, ia berharap agar dinamika perburuhan yang terjadi tidak mengganggu produksi minyak Blok Rokan.
"Pemerintah Provinsi akan berupaya memfasilitasi dan mencari solusinya. Kita berharap mereka dapat bekerja kembali," ujar Jonli.**
Berita Lainnya
Polsek Tapung Hulu, Berikan Klarifikasi Terkait Saling Lapor Kasus Penganiayaan
Histeris Korban Pencemaran Limbah PT SIPP : Pak, Hakim Tolong Tegakkan Hukum, Kok Terdakwa Ditangguhkan Penahanan
Bukan Lagi 3M, Masyarakat Inhil Diminta Terapkan 4M
Instruksi Kapolda, Diresnarkoba Polda Riau Turun Langsung Pantau Vaksinasi di Inhil
DPW PAN Riau Lantik DPC dan Ranting PAN Se-Kabupaten Siak Priode 2020-2025
Syahrul Aidi Harapkan DD Penanggulangan Covid-19 Tepat Guna
Hj.Farida Saad Turun Ke Dapil Dalam Agenda SOSPER TJSP/CSR Provinsi Riau
Minta Audiensi, AMI Surati Diskominfo Inhil