Pererat Sinergi Bersama Media, Lapas Bengkalis Gelar Coffee Morning
Nusaperdana.com,Bengkalis--Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis menggelar kegiatan Coffee Morning bersama insan media, Sabtu (9/8) di Café El Pali, Bengkalis. Acara ini dihadiri oleh Kepala Lapas Bengkalis Kriston Napitupulu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Diasta Krismayandi, serta pejabat struktural Lapas Bengkalis.
Diasta Krismayandi dalam sambutannya mengakui dukung wartawan dalam bentuk pemberitaan membuat masyarakat tahu apa yang sudah dikerjakan oleh Lapas Bengkalis dalam melakukan pembinaan kepada para warga binaan (narapidana).
Pemberitaan positif, ungkapnya, memuluskan Lapas Bengkalis meraih sebagai Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Untuk itu, dia meminta para wartawan untuk tak sungkan mengoreksi kinerjanya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkalis Kriston Napitupulu yang sudah 6 bulan bertugas di Lapas Bengkalis mengaku masih banyak kekurangan. Sebagai Kalapas Bengkalis dengan core bisnis (aktivitas utama) melakukan pembinaan kepada 1.831 warga binaan. Pihaknya, telah melakukan pelbagai terobosan, seperti pembinaan keagamaan, pertanian dan perikanan, dan yang terbaru warga binaan belajar tenun lejo (tenun khas Bengkalis).
Hasil tenun yang dibuat warga binaan, ungkap Kriston, sudah ikutkan dalam pameran di Jakarta. Namun, Kriston mengakui untuk memproduksi tenun lejo, pihaknya terkendala modal kerja.
Sedangkan dalam pertanian dan perikanan, pihak Lapas terkendala lahan. Sementara sumber daya manusia melimpah. Mengapa tidak. Sebab, Lapas Bengkalis yang berkapasitas 613 orang per 29 Juli 2025 terpaksa menampung 1.831 orang atau sudah over kapasitas hampir 200 persen, merupakan potensi yang luar biasa.
Untuk itu, pihak Lapas memerlukan lahan yang cukup luas untuk keperluan program swasembada pangan dengan memperdayakan warga binaan, salah satu program Kementerian Hukum dan HAM.
Masih menurut Kriston, dari 1.831 orang warga binaan sebesar 90 persen adalah masyarakat Kabupaten Bengkalis. Dan 85 dari 90 persen masyarakat Bengkalis yang menjadi warga binaan adalah warga Duri (Mandau, Pinggir, Talang Mandau dan Batin Solapan)
“85 persen dari 90 persen warga binaan Lapas Bengkalis adalah orang Duri (Mandau, Pinggir, Talang Mandau dan Batin Solapan),” kata Kriston Napitupulu.
Dalam forum tersebut, Kalapas juga memaparkan capaian program pembinaan, termasuk rencana pemberian remisi dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Tahun ini, Lapas Bengkalis mengusulkan 1.257 narapidana untuk memperoleh Remisi Umum dan 1.396 narapidana untuk Remisi Dasawarsa 2025.
“Usulan remisi ini diharapkan dapat memotivasi WBP untuk terus berperilaku baik sekaligus membantu mengurangi tingkat hunian yang melebihi kapasitas,” tambah Kriston.
Acara diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama sambil menikmati kopi serta kudapan ringan, menjadi simbol komitmen bersama untuk terus bersinergi membangun citra positif pemasyarakatan di Bengkalis.(Donni)


Berita Lainnya
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi
Pemkab Siak Terapkan APGAN, Pengajuan SKPP Jadi Mudah dan Cepat
Dr Adrian Hidayat Kapus Sungai Apit, Menghimbau Masyarakat Agar Menjaga Kebersihan Lingkungan Untuk Mencegah DBD
Warga Kampung Olak Centai Gugat Pejabat Meranti di PN Bengkalis Permasalahan Sengketa Lahan