Ramai Dugaan Penipuan CPNS, Anak Nia Daniaty dan Suami Diperiksa Besok

Anak Nia Daniaty membantah tuduhan penipuan tes CPNS. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Kasus dugaan seleski CPNS fiktif yang melibatkan anak Nia Daniaty, Olivia Nathania dan suaminya bernama Rafly N Tilaar terus bergulir. Keduanya bakal diperiksa sebagai terlapor, Selasa (5/10).

"Besok Olivia dan Rafly (pemeriksaan) di Polda Metro. Panggilannya besok hari Selasa 5 Oktober," kata pengacara Olivia Nathania, Susanti Agustina, saat dihubungi Senin (4/10/2021).

Susanti menyebut undangan dari Polda Metro Jaya soal pemeriksaan kliennya telah diterima pihaknya hari ini. Dia mengatakan pemeriksaan bakal berlangsung mulai pukul 10.00 WIB di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"(Pemeriksaan) mulai jam 10.00 WIB," katanya.

Susanti belum membeberkan bukti-bukti yang akan dibawa dalam pemeriksaan kepada kliennya tersebut. Dia hanya memastikan kedua kliennya itu siap memenuhi undangan pemeriksaan dari kepolisian tersebut.

Olivia: Bukan Tes CPNS, tapi Les CPNS

Kisruh dugaan penipuan tes CPNS dengan terlapor Olivia Nathania dan suaminya semakin meruncing. Sejumlah korban mulai angkat suara soal dugaan penipuan yang dilakukan terlapor.

Sebelumnya, Olivia telah angkat bicara terkait laporan para pelapor. Olivia Nathania membantah melakukan penipuan tes CPNS, melainkan menawarkan les CPNS.

"Perlu saya luruskan di sini, adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS, les ya kita bicaranya, bisa dicek nanti tempatnya ada," ujar Olivia kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (30/9).

Olivia mengklaim les CPNS itu memiliki tenaga pengajar. Olivia mengaku menerima uang Rp 25 juta dari penyelenggara les CPNS tersebut.

"Pengajarnya pun ada dan memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang. Tetapi dengan nilai Rp 25 juta itu, digunakan untuk apa? Wajar saya punya untung dari situ, tetapi Rp 25 juta ini digunakan untuk les, untuk pengajar, sewa tempat, dll," katanya.

Olivia Nathania mengaku sudah ada 50 orang yang mengikuti les CPNS tersebut. Adapun biaya les CPNS itu dipatok Rp 25 juta per orang.

Mantan Guru Jadi Korban

Para korban pun telah diperiksa polisi pekan lalu. Salah satu korban yang diperiksa adalah mantan guru SMA Olivia bernama Agustina.

"Bawa (bukti), saya juga bawa SK, bawa kuitansi bukti chat, foto-foto, video call, video, nota dinas, SK dan berkas-berkas saat pendaftaran," ujar Agustina kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/10).

Sebelumnya Olivia berdalih tidak pernah menawarkan tes CPNS, melainkan les CPNS. Namun, Agustina mengaku punya bukti kuat bahwa Olivia menawarkan seleksi CPNS tanpa tes.

Olivia menawarkan penerimaan CPNS tanpa tes itu seolah-olah menggantikan CPNS yang 'gugur' karena beberapa alasan.

"Silakan saja monggo (berdalih les CPNS). Tapi, kenyataannya (Oi menawarkan) CPNS pengganti, yang digantikan Oi gantikan orang yang sudah punya NIP digantikan kita jadi ngapain kita tes-tes segala," ujarnya.

Pelantikan Fiktif 'Dihadiri Anies Baswedan'

Dalam kesempatan yang sama, pengacara korban Odie Hodianto mengatakan bahwa dalam pelantikan tersebut seolah-olah hadir Gubernur Anies Baswedan. Para peserta sebelumnya diminta Olivia membeli baju Korpri untuk menghadiri pelantikan bodong itu.

Keanehan muncul, ketika para korban yang semula diminta ikut pelantikan offline berubah menjadi pelantikan virtual dan dibatasi hanya untuk 100 orang.

"Kedua, tadinya pelantikan offline berubah jadi virtual, dibatasi 100 orang ketika seremonial dimulai muncul gambar Anies Baswedan yang seolah-olah sedang melantik dan itu kemudian kami minta langsung salah satu korban Bang Fulan yang waktu itu ikut virtual pelantikan CPNS bodong," tuturnya.

Odie menambahkan 100 korban yang bisa hadir dalam acara pelantikan virtual itu sebelumnya telah dikirimi link Zoom oleh pihak Olivia.

Fulan, salah satu korban yang hadir dalam acara pelantikan yang dihadiri 'Anies' itu, menyebut pelantikan berlangsung singkat. Anies pun disebut sempat memberikan sambutan kepada peserta.

Namun dia menyebut tidak ada penyebutan nama-nama peserta yang mengikuti pelantikan tersebut oleh 'Anies'.

"Nggak ada disebut sama sekali (penyebutan nama peserta pelantikan). Cuman habis nyanyian 'Indonesia Raya' habis itu ada sambutan dari Pak Anies habis itu udah selesai. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," tutur Fulan.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar