Sebulan Sudah Dimakamkan, Anak Korban: Kami Ingin Keadilan
Nusaperdana.com, Gowa Sulsel - Merasa janggal, pihak keluarga Almarhum Muh Idris(60) warga Dusun Mangalli, Desa Manuju, Kabupaten Gowa, yang meninggal dunia diarea kebun miliknya yang ditemukan oleh istrinya pada 03 Oktober 2020, dilakukan pembongkaran makam di area tanah kebunnya sendiri kebetulan berdekatan korban meninggal, Senin (02/11/20).
Pembongkaran makam dilakukan untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Idris, sebab keluarga curiga dengan penyebab kematian almarhum.
Saat pembongkaran makam dilakukan dengan pengawasan anggota polisi dari Polres Gowa dan Polsek Manuju serta Dokter Forensik Polda sulsel.
Salah Satu anak korban, mengatakan, pihak keluarga ingin mengetahui penyebab pasti kematian korban. Sehingga pihak meminta untuk jenazah bapaknya di Otopsi.
“Kami ingin keadilan. Kami ingin tahu apa yang terjadi dengan bapak saya. Kami ingin tahu penyebab pasti kematiannya,”kata salah satu anaknya kepada wartawan, Senin (02/11/20) di area pemakaman.
Pembongkaran makam ini dilakukan, melihat kejadian pada sepekan lalu. Ketika itu korban meninggal diarea kebunnya dalam keadaan celana pendek tanpa baju, seluruh tubuhnya dipenuhi ulat. Ungkap keluarga korban.
Sementar AKP Jufri Natsir, Kasat Reskrim Polres Gowa mengatakan untuk sementara kita menunggu hasil otopsi dari pihak RS Bhayangkar, kurang lebih sebulan.
"Adapun hasilnya nanti yang dikeluarkan pihak bhayangkara, nanti kita melakukan indikator dengan korban apabila ada hal hal yang mencurigakan pada korban. Kita tunggu hasilnya,"ungkapnya Jufri. (Amir)


Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi