Sudah 2 Bulan Buruh PT. DSI Hanya Minum Air Putih Untuk Bertahan Hidup


Nusaperdana.com,Siak—Berdasarkan informasi yang di dapat oleh wartawan Nusaperdana bahwa adanya demo perusahaan di PT.DSI, kami awak Media terjun langsung ke TKP Demo yang berada di Desa Sekemang Kecamantan Koto Gasib.

Tampak ada ratusan pekerja buruh perkebunan kelapa sawit,beserta anak dan Istri ada dilokasi Demo tersebut, mereka menuntut minta gajinya selama dua bulan minta di bayar oleh pihak Perusahaan PT DSI , karena para buruh perkebunan tersebut,anak dan istri mereka terancam tidak makan ,Alias kelaparan , di kantor PT DSI di Kampung Sekemang Kecamatan Koto Gasib,Senin (27/3/2023).

Saat berjumpa dengan salah satu istri dari buruh PT. DSI Otilia Giawa Menyampaikan kepada awak media tentang keluhannya selama 12 Tahun menjadi Buruh.

“Hari ini Pak kami ini merasa lapar karena udah hampir 2 bulan ini belum gaji kami belum dibayar, sementara saat ini pekerjaan tidak dikasih sama Kami entah kenapa, kami enggak tahu pun cuman kami orang kerja di sini pak,”Ujar Ibu Giawa tersebut.

“Selama kami bekerja di PT. DSI ini banyak penderitaannya, karena kami hanya berharap dari perusahaan Air bersih pun tidak layak,Rumah yang di tempati pun tidak layak, sementara untuk pelayan anak kesekolah pun tidak begitu peduli,”tuturnya lagi.

“Gaji sejak Februari belum di bayarkan, pembayaran Gaji melalui Areal yang dikerjakan, saya dan suami saat ini belum terima Gaji kan Lumayan pak kalau gaji saya Rp. 1.500.000 ditambah dengan Suami kan jadi besar juga,”ucapnya lagi.

Awak media bertanya bagaimana selama dua bulan ini makannya buk, buk Giawa mengatakan banyak-banyak minum air Putih saja.

“Jadi Selama ini kami tahan aja dulu makannya kami panaskan aja Air putih dulu untuk mengajal perut, sampai perusahaan membayarkan Hak kami dan kami juga ada pemotongan kalau memanen buah yang Muda kami di Potong Rp. 100.000,-, makanya kami takut bekerja karena ada aturan yang dibuat Perusahaan tersebut,”Ungkap Ibuk Giawa.

Halawa koordinator buruh pekerja lapangan menyebutkan perusahan tidak memikirkan hak pekerja lagi oleh perusahaan dan juga melakukan pemotongan gaji pekerja dengan sewena-wenanya.

“Bapak yang ada di PT. DSI ini tidak memikirkan hak-hak pekerja lagi dan juga melakukan pemotongan gaji pekerja dengan sewena-wenanya,buah yang layak dijual di anggap tidak layak di jual yang ambil oleh pabrik, kemudian pekerja di kenakan denda dan potongan gaji serta menuntut kerugian PT DSI terhadap pekerja,”Ujarnya.

“Gaji kami para pekerja, sudah dua bulan ini belum di bayarkan sehingga sekarang anak kami para pekerja sampai kelaparan untuk makan,dan tidak itu saja ada tekanan lain lagi yakni pemotongan gaji 2 % yang katanya di setokan Kepada Pajak,” Ungkap Halawa lagi.

Sementara itu manajer perkebunan, Bapak Alek yang baru tiga bulan bekerja hanya bisa mendengar keluhan pekerja yang di sampaikan Halawa.

“Keluhan ini saya tampung dahulu semuanya sampai kami ciptakan win win solusinya dan saya sudah menangkap persoalannya ini semua dan ini akan kita menyampaikan ke ibu pemilik perusahaan ini, saya juga di sini sebagai pekerja dan di perintah oleh Ibu Meri " Pungkas Alek Manajer Perusahaan DSI tersebut.(Donni)



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar