Sangat Memalukan, Mantan Bupati Kampar Belum Mengembalikan Mobil Dinas
Pj Bupati Inhil Hadiri Pembukaan MTQ Provinsi Riau KE-XLII DI Dumai
Tingkatkan Produktivitas, KKP Fokus Garap Sektor Budidaya Perikanan
Nusaperdana.com, Bogor - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut pengembangan sektor budidaya perikanan menjadi prioritas di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo untuk dapat meningkatkan produktivitas budidaya perikanan di Indonesia.
Alasan menjadikan sektor budidaya perikaan sebagai fokus utama, karena baru 10 persen yang tergarap dari potensi yang ada. Dan dari 10 persen itu, menurut Menteri Edhy, pengelolaan dan hasilnya belum maksimal.
“Padahal bila digarap serius, ini bisa jadi lapangan kerja baru dan meningkatkan devisa,” ujar Menteri Edhy saat menutup Rapat Koordinasi KKP di Sentul, Bogor, Rabu (22/1).
Berdasarkan peta potensi perikanan budidaya di KKP, seluruh pulau di Indonesia berpeluang menjadi tempat pembudidayaan. Baik untuk budidaya perikanan air tawar, air payau, dan juga laut.
Lebih mengerucut, Menteri Edhy mengharapkan jajarannya mengutamakan budidaya udang. Sejauh ini, ada sekitar 300 ribu hektare lahan budidaya udang di Indonesia. Dari jumlah tersebut, menghasilkan sekitar 800 ribu ton udang per tahun atau sekitar 2,6 ton per hektare.
“Kita targetkan saja menjadi 5 ton hasil panen per hectare-nya,” ujarnya di hadapan para peserta Rakor KKP yang terdiri dari pejabat eselon 1 dan 2 KKP, tim Penasihat Menteri dan Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik.
Dalam mengembangkan sektor budidaya, Menteri Edhy tidak hanya akan memaksimalkan lahan yang dimiliki KKP, tapi juga bekerjasama dengan lintas instansi dan lembaga. Seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemda, serta Perhutani. Sedangkan dari sisi permodalan, KKP menggandeng perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pihaknya pun siap melakukan pendampingan bagi masyarakat yang akan terjun ke sektor ini.
“Kita dampingi (ke perbankan). Asal niatnya untuk produktivitas,” tambahnya.
Di sisi lain, pakan juga menjadi concern KKP. Karena selama ini, salah satu kendala pembudidayaan ikan adalah mahalnya harga pakan. Ia bersama jajaran sedang menggodok pengembangan pakan alternatif berupa maggot (black soldier fly). Harga maggot jauh lebih murah dibanding pakan konvensional. Nutrisinya pun tak kalah, dan dapat mengurangi sampah organik.
“Maggot ini lebih hemat, karena per 0,8 kg-nya bisa untuk 1 kg ikan/udang. Sedangkan pakan biasa butuh 2 kg,” pungkasnya.
Berita Lainnya
Presiden Ingatkan TNI Soal Perkembangan Teknologi Pertahanan
KKP Gandeng Bank dan Asuransi BUMN untuk Program Pemberdayaan Nelayan
Ditumpangi Awak Media, Sebuah Kapal Tenggelam di Labuan Bajo
RUU Sisdiknas Jadikan Pendidikan Pancasila Mata Pelajaran Wajib
PPP Dukung Ganjar, Golkar dan PAN Diyakini Bakal Merapat ke PDIP
Update Corona di Indonesia 21 Juni: 45.891 Positif, 18.404 Sembuh, 2.465 Meninggal
Menkopolhukam Mahfud Md Ingatkan Pentingnya Keterbukaan Informasi pada Pemilu 2024
Hikmah Corona, Industri Game Indonesia Naik 20%