Warga Pulau Kijang: Walaupun Kami Tinggal di Pelosok, Tapi Kami Tetap Diperhatikan Pemerintah
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Mengawali awal tahun 2020 BPJS Kesehatan Cabang Tembilahan melakukan spot check ke rumah-rumah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan (JK) tahap VI Tahun 2019 yang sudah selesai didistribusikan oleh pihak ke III.
Kegiatan ini dilakukan di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Kecamatan Reteh, Desa Pulau Kijang, untuk mencapai desa tersebut membutuhkan waktu ± 4 jam perjalanan melalui darat dengan kondisi jalan berlubang sepanjang perjalanan.
Kegiatan spot check ini bertujuan untuk memastikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang didistribusikan telah diterima dengan baik dan berada di tangan yang berhak. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah warga baik yang berada di dalam kota, luar kota, bahkan ke beberapa daerah terpencil dengan akses jalanan yang cukup sulit.
“Kegiatan spotcheck ini dilakukan untuk memastikan bahwa peserta khususnya dari segmen peserta PBI JK yang didistribusikan oleh pihak eksternal menerima kartu JKN-KIS sehingga dapat menggunakan sesuai haknya, kita juga menyampaikan kepada peserta jika ada data peserta yang salah agar dapat dilaporkan supaya dapat dilakukan perubahan data dan digunakan peserta” tutur Subagus, Petugas Pelayanan Peserta Kantor Cabang Tembilahan.
Tak hanya itu, Duta BPJS Kesehatan yang melakukan spot check juga harus memastikan bahwa kartu yang diterima adalah benar sesuai yang ada di kartu keluarga dan melakukan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban peserta.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan BPJS Kesehatan, Walaupun kami tinggalnya di pelosok tapi kami tetap diperhatikan oleh pemerintah. Saya juga mendo’akan supaya sukses, diberikan kesehatan untuk BPJS Kesehatan dan seluruh pegawai yang telah membantu kami.” ucap Sumiati, warga jalan bunga padi, Desa Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir.
Dalam kegiatan ini tentunya tidak lepas dari kendala, seperti halnya Jalan yang tidak mudah dilalui, alamat peserta yang tidak lengkap sehingga kesulitan dalam menemukan rumah peserta. “Kendala tersebut dapat disiasati dengan melakukan konfirmasi kepada Ketua RT ataupun warga setempat,” lanjut Subagus.


Berita Lainnya
Proyek Pelebaran Jalan Soebrantas Akhirnya Bergerak, Namun Terancam Gagal Rampung 2025
Teror Pencurian Kian Meresahkan, Warga Ganting Damai Laporkan Kasus ke Polres Kampar
Cemburu Membara, Mantan Suami Nekat Bakar Rumah Eks Istri di Penyasawan, Kerugian Rp650 Juta
Rorensius Siregar Dituntut 3 Tahun Penjara, Keluarga Protes Keras: Dia Bukan Pembunuh, Dia Korban.
Bupati Bengkalis Hadiri RAKERCAB Pemuda Pancasila, Tekankan Peran Strategis Ormas dalam Pembangunan Daerah
Rumah Warga Miskin Tak Layak Huni di Ganting Damai, Warga Minta Bupati Kampar Bertanggung Jawab hingga Libatkan Presiden Prabowo
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak