Demi Bayar Pekerja Lepas, Disney Potong Gaji Direksi

Nusaperdana.com, Jakarta - Di tengah wabah corona, Disney akan melakukan pemotongan gaji bagi para petinggi perusahaan. Hal ini dilakukan demi menjaga keuangan perusahaan.
Kepala Eksekutif The Walt Disney Company, Bob Iger tidak akan mengambil gajinya tahun ini. Sedangkan CEO The Walt Disney Company, Bob Chapek hanya mengambil 50% dari gaji pokoknya.
Virus corona dinilai telah merusak saham raksasa Disney dan menghambat operasinya secara global. Untuk itu, aturan ini akan diberlakukan mulai 5 April sampai wabah virus corona mereda dan bisnis kembali stabil.
"Sampai kami memperkirakan pemulihan substantif dalam bisnis kami," kata Chapek dilansir dari Business Insider, Selasa (31/3/2020).
Pada 2019, gaji pokok Iger tercatat US$ 3 juta atau setara Rp 48 miliar (kurs Rp 16.000/US$) dengan bonus mencapai US$ 47,5 juta atau Rp 760 miliar.
Tak hanya itu, pengurangan gaji juga akan dilakukan oleh jajaran tingkat wakil direktur sebesar 20%, untuk jajaran wakil direktur senior sebesar 25%, dan 30% untuk wakil direktur eksekutif.
Pemotongan gaji ini juga diambil sebagai bentuk komitmen akan tetap membayar per jam pegawai lepas hingga 18 April 2020.
Akibat virus corona, perusahaan terpaksa menutup operasi taman hiburannya secara global, termasuk menutup taman dan hotel di Amerika Serikat (AS) sampai waktu yang belum ditentukan. Rilis filmnya telah ditunda, dan produksi TV serta film juga terpaksa dihentikan.
"Pandemi ini memiliki dampak yang menghancurkan pada ekonomi global dan AS, dan itu sangat memukul bisnis seperti kita. Dalam beberapa minggu, kami telah mengalami gangguan yang meluas di seluruh perusahaan kami," ucap Chapek.
Berita Lainnya
Studi Ini Ungkap Mutasi Corona yang Paling Ganas Terjadi di Eropa
Zuckerberg dan Istri Kepergok Belanja di Toko Diskon
Paus Fransiskus: Kita Harus Kembali ke Akar Keberadaan Kita Sebagai Saudara
WNI Dipenjara 4 Pekan karena Terbukti Nyuci 5.500 Masker di Hongkong
Misteri Apakah Dinosaurus Bisa Berenang Terpecahkan
Presiden Jokowi Tiba di Abu Dhabi
AS dan China Bentrok di Markas PBB
Umur Mobil Berbahan Bakar Bensin Masih Panjang