Dugaan Pungli di Pasar Bangkinang, Anggota DPRD Kampar Minta Pemda Lakukan Penataan
Nusaperdana.com, Kampar - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar Kardinal Kasim, Meminta Pemerintah Daerah Melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Dan Pihak Kepolisian Polres Kampar Untuk Menata Pungutan liar (Pungli) di Pasar Inpres Bangkinang Kota.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Kampar Kardinal Kasim melalui telepon genggam kepada Wartawan Jum,at siang 20 Oktober 2023 mengatakan.
“Harga barang kebutuhan pokoh akan naik karena adanya penambahan biaya, yang rugi adalah masyarakat selaku konsumen,” terangnya.
Salah satu faktor mahalnya harga barang di kota Bangkinang adalah Pungli. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena dampaknya cukup luas, sudah seharusnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan pihak Kepolisian untuk melakukan penertiban Pungli di pasar Bangkinang.
Sekarang ini berita Pungli di pasar Bangkinang sudah viral. Kondisi ini harus menjadi perhatian khusus pihak – pihak terkait dan apalagi Pungli tersebut sudah meresahkan, kata anggota Komisi 1 DPRD Kampar ini.
Pungli tersebut terorganisir karena diduga melibatkan salah satu organisasi. Semakin cepat diberantas Pungli di pasar Bangkinang semakin baik untuk masyarakat. Apapun jenis Pungli tidak boleh dibiarkan oleh Pemerintah dan pihak Kepolisian, terang Kardinal Kasim


Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek