IDI Inhil Bantu Seorang Ball Girl Melanjutkan Pendidikan

Shely mengenakan seragam di hari pertamanya masuk sekolah

Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) mengambil peran membantu seorang anak putus sekolah yang kerap menghabiskan waktunya menjadi gadis pengambil bola atau ball girl di lapangan tenis Tembilahan untuk kembali melanjutkan pendidikannya di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Tembilahan.

Shely, anak yang terpaksa putus sekolah lebih dari 1 tahun, kini dapat kembali menikmati masa-masa di sekolah. Shely yang memperoleh kejutan dari IDI tampak sangat bergembira mendengar Dirinya akan kembali bersekolah. Senyum kegembiraan juga terulas saat Shely diantar oleh para Dokter untuk masuk sekolah di hari pertamanya.

Menurut Ketua IDI Kabupaten Inhil, Dr. Firman Nurdiansah, M.Ked, SpTHT-KL., Peranan membantu anak putus sekolah ini, merupakan sebuah kebijakan dari IDI Inhil di bidang pengabdian masyarakat yang rutin dilaksanakan setiap bulannya.

"Ketika mendapat informasi ada anak yang putus sekolah, kami segera menelusuri keberadaan anak tersebut. Ini merupakan bentuk kepedulian kita," kata dr Firman di ruang praktiknya, Tembilahan, Senin (24/2/2020) malam.

Setelah mendapatkan alamat anak dimaksud, dr Firman bersama 2 dokter lainnya, yakni Dr. Irianto, Finasim, SpPD. dan Dr. Jhon Desel, SpPK., menyambangi tempat tinggal sang anak yang diketahui bernama Shely.

"Di rumah Shely kami disambut oleh orang tuanya. Kedua orang tua shely yang bekerja di pasar mengaku senang dan bersyukur karena anak mereka dapat kembali bersekolah dengan dibantu IDI," kata dr Firman.

Dengan adanya persetujuan dari kedua orang tua Shely, dikatakan dr Firman, pihaknya pun bergegas mengurus segala keperluan pendaftaran Shely di sekolahnya yang baru, yakni di SDN 007 Tembilahan.

"Pagi tadi, hari pertama shely kembali bersekolah. Shely diterima di kelas 4. Sewaktu putus sekolah Shely kelas 5," ungkap dr Firman.

Sebelumnya, orang tua Shely tidak menyangka bahwa sang anak akan dapat kembali bersekolah. Kurangnya dorongan dari orang tua dinilai menjadi alasan kuat bagi Shely tidak melanjutkan pendidikannya.

Padahal, dikatakan dr Firman, Shely adalah gadis kecil yang berbakat dalam olahraga tenis. "Kalau main tenis hebat Dia. Bisa jadi lawan latih tanding. Sayang kalau tidak dikembangkan," kata dr Firman.

Untuk itu, dr Firman berharap agar Shely dapat terus mengasah kemampuannya bermain tenis di sekolahnya yang baru dengan bimbingan dari para guru.

"Mudah-mudahan, para guru di sekolah yang baru dapat menerima anak asuh kami ini untuk melanjutkan pendidikan. Kami juga berpesan kepada pihak sekolah, kalau ada permasalahan dengan anak asuh kami, Shely tolong hubungi kami," tutur dr Firman.

Disamping itu, dr Firman mengharapkan agar Shely dapat berbaur dengan teman-temannya di sekolah yang baru. Selanjutnya, dr Firman, mengimbau kepada orang tua Shely agar senantiasa mendorong dan memberikan motivasi kepada sang anak untuk giat belajar.

"Saya mengucapkan terima kasih karena kegiatan atau program pengabdian masyarakat IDI Inhil ini dapat direalisasikan juga berkat dukungan dari rekan-rekan sejawat pengurus dan anggota IDI Inhil," ucap dr Firman.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar