Jika Finalisasi Akun LTMPT Terlambat, Ribuan Siswa Terancam Tak Bisa Daftar SNMPTN


Nusaperdana.com, Jakarta - Ribuan siswa dan sekolah belum memfinalisasi akun secara permanen untuk pendaftaran Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Padahal, penyelesaian tahap yang jadi syarat utama siswa sebelum bisa mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020 itu tinggal menyisakan dua hari lagi.

Merujuk data LTMPT per Jumat (3/1) pukul 19.57 WIB, tercatat jumlah sekolah yang mendaftar akun sebanyak 19.694 SMA sederajat. Dari jumlah itu, yang sudah aktif sebanyak 18.730 sekolah.

Sementara jumlah sekolah yang telah memermanenkan data baru 8.616.

Tak jauh beda dengan data sekolah, jumlah siswa yang belum finalisasi akunnya juga cukup besar.

Dari data, diketahui jumlah siswa yang telah memermanenkan data baru 722.732 orang dari akun yang sudah aktif sebanyak 1.002.280 siswa dan jumlah mendaftar akun 1.063.091 orang.

Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Prof Budi Prasetyo Widyobroto menjelaskan, tahap pembuatan akun tersebut harus sampai final.

Untuk siswa, misalnya, tidak cukup hanya daftar akun dengan masuk portal LTMPT serta mengisi nomor pokok sekolah nasional (NPSN), nomor induk siswa nasional (NISN), dan tanggal lahir.

"Harus melakukan finalisasi. Siswa yang sudah finalisasi berarti sudah selesai dan punya akun untuk daftar di SNMPTN atau UTBK atau SBMPTN,” terangnya.

Cara finalisasi mudah. Tinggal lanjutkan tahapan setelah daftar akun. Lengkapi data dan klik final.

Siswa yang belum finalisasi akun masih banyak diduga karena adanya pemahaman keliru antara siswa dan sekolah. Mereka saling tunggu untuk memermanenkan akun.

”Silakan siswa maupun sekolah melakukan finalisasi. Tidak harus semua final, baru sekolah finalisasi,” tuturnya.

Prof Budi menekankan, finalisasi akun bagi sekolah dan siswa harus segera dilakukan karena batas waktu pendaftaran sudah dekat.

Jika melewati batas waktu, siswa tidak bisa ikut SNMPTN. Dia juga menegaskan, tidak akan ada pengecualian nanti setelah penutupan.

Apa pun alasannya. Termasuk terkendalanya informasi pada siswa atau sekolah. Budi menganggap pihaknya sudah melakukan sosialisasi sejak jauh hari.**



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar