Kadis PU dan Tata Ruang Inhil Akan Terus Dorong Perbaikan Jembatan Rusak Sungai Piring
Nusaperdana.com, Indragiri Hilir - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Illyanto menyatakan akan terus mendorong dilaksanakannya perbaikan terhadap jembatan rusak di Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka yang sempat menyita perhatian publik.
Menurut Illyanto, jembatan di Sungai Piring yang menjadi kewenangan pihak Pemerintah Provinsi Riau memang sudah sepantasnya mendapatkan perbaikan. Illyanto mengakui kondisi jembatan di Sungai Piring sudah sangat memprihantikan.
"Kita teruslah menggesa, mendorong pihak provinsi untuk melaksanakan perbaikan karena memang itu harus ditangani oleh dana provinsi (APBD Provinsi Riau, red)," ungkap Illyanto di ruang kerjanya Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Inhil, Tembilahan, Jumat (24/1/2020) pagi.
Dengan kondisi jembatan yang memprihatinkan dan cenderung berpotensi membahayakan masyarakat penggunanya, diungkapkan Illyanto, bukan tidak mungkin bagi Pemerintah Kabupaten Inhil melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang untuk mengambil alih pekerjaan perbaikan jembatan tersebut.
"Namun, kalau kita (Pemkab Inhil, red) yang ambil alih, dana anggaran perbaikan yang berasal dari APBD Kabupaten Inhil itu harus dihibahkan terlebih dahulu," ungkap Illyanto.
Kendati memungkinkan, dikatakan Illyanto, jika melihat kemampuan anggaran daerah Kabupaten Inhil saat ini, Dia pesimistis perbaikan jembatan Sungai Piring akan dapat dilaksanakan menggunakan APBD Kabupaten Inhil ditengah kebutuhan dana untuk kegiatan prioritas Pemerintah Kabupaten Inhil yang masih banyak belum terpenuhi.
"Dan yang paling penting, kewajiban APBD kita harus selesai dulu. Sekarang (dana, red) yang untuk menangani kewajiban kita saja masih belum cukup. Apalagi untuk mengambil alih pembangunan, dalam hal ini jembatan di Sungai Piring yang seyogyanya menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Riau," tukas Illyanto.

Kendala Pembebasan Lahan
Camat Batang Tuaka, Marpoyanto SKom, MSi mengungkapkan, kendala yang dihadapi untuk merealisasikan perbaikan jembatan Sungai Piring salah satunya adalah persoalan pembebasan lahan selain tentang dana anggaran.
"Kami sudah usulkan tiap-tiap tahun perbaikannya. Anggaran belum disetujui. Kami juga kewalahan dengan soal pembebasan lahan karena rumah masyarakat berdempet di sekitar jembatan," papar Marpoyanto.
Marpoyanto menjelaskan, jika pemerintah menginginkan perbaikan jembatan Sungai Piring, akan banyak rumah warga yang dikorbankan nantinya.
"Yang perlu dipikirkan adalah solusi untuk merelokasi rumah warga di sana. Paling tidak ada 4 rumah yang harus dirobohkan kalau mau memperbaiki jembatan," tutur Marpoyanto.


Berita Lainnya
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek
Libur Nataru Menjelang, Kilang Pertamina Pastikan Tetap Beroperasi Untuk Amankan Kebutuhan BBM
Kasus Pengeroyokan di Kebun Sawit Kampar Naik ke Tahap Penyidikan, Pelaku Diduga Mangkir Panggilan Polisi