Kemenhub Ungkap Tiga Faktor Penyebab Kenaikan Jumlah Penumpang Angkutan Nataru di Banjarmasin


Nusaperdana.com, Banjarmasin - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengungkapkan 3 (tiga) faktor penyebab jumlah penumpang angkutan laut saat periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) meningkat di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

Faktor pertama adalah harga tiket kapal yang relatif terjangkau dibandingan moda transportasi lainnya, kedua semakin terjaminnya kepastian jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal dan faktor ketiga yaitu kemudahan akses calon penumpang untuk mendapatkan tiket. Demikian disampaikan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Capt. Mugen S. Sartoto di Posko Terpadu Angkutan Nataru Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Senin (30/12).

Capt. Mugen menjelaskan bahwa di pelabuhan ini telah disiapkan 5 kapal dari 3 operator kapal untuk melayani penumpang dari Banjarmasin tujuan Surabaya. Berdasarkan data di posko terpadu, jumlah kedatangan dan keberangkatan kapal hari Minggu (29/12) atau H-3 Tahun Baru masing-masing berjumlah 2 kapal dengan penumpang turun berjumlah 499 orang dan penumpang naik berjumlah 396.

Ia juga mengungkapkan, dari awal posko Nataru (18/12) sampai dengan hari ini (29/12), jumlah akumulatif penumpang turun pada tahun 2019 meningkat sebesar 141% atau 4.002 orang dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 1.658 orang. Sedangkan jumlah penumpang naik tahun ini meningkat 91% atau 3.840 penumpang dibandingkan dengan tahun 2018 yang berjumlah 2.006 orang. 

Selain itu, untuk puncak penumpang turun pada angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sementara ini terjadi pada tanggal 27/12/2019 atau H-5 Tahun Baru dengan jumlah penumpang sebanyak 554 orang. Sedangkan untuk puncak penumpang naik terjadi pada tanggal 22/12/2019 atau H-3 Natal dengan jumlah penumpang sebesar 478 orang. 

Sedangkan untuk prediksi esok hari (31/12) dan lusa (1/1), Capt. Mugen memprediksi tidak akan terjadi lonjakan yang begitu signifikan. "Kalaupun ada kenaikan kami masih memprediksi tidak akan terlalu signifikan karena puncak angkutan natarunya sudah lewat, tetapi meski demikian, kami tetap mengantisipasinya dengan menyiapkan kapasitas dan ketersediaan kapal," ucapnya. 

Lebih lanjut, Capt. Mugen menjelaskan bahwa Pelabuhan Trisakti Banjarmasin telah sesuai dengan ISPS Code. "Pelabuhan Trisakti ini baru akhir tahun ini dinyatakan comply dengan ISPS Code, disitu ada standar yang harus dipenuhi kapal-kapal dari luar negeri kalau syaratnya mau bongkar atau muat harus comply dengan itu," katanya. 

Selain keamanan, dirinya juga menekankan pentingnya mengutamakan keselamatan berlayar. "Kita meletakkan keselamatan pelayaran ini menjadi prioritas, kita berharap kapal yang berangkat dari Banjarmasin ini betul-betul berada pada laik laut," tuturnya. 

Selanjutnya, terkait pencegahan peredaran Narkoba melalui transportasi laut, Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan terus bekerjasama dengan operator dalam hal ini PT. Pelindo. "Kalau peredaran narkoba melalu kapal-kapal yang sandar kita akan perketat bagaimana mereka bisa akses, termasuk tadi kembali lagi ke ISPS code, dimana nanti perimeter-perimeter yang ada di sekitar terminal ini, baik terminal peti kemas dan Trisakti akan kita perketat jadi tidak sembarang orang bisa masuk, nanti juga termasuk tenaga kerja bongkar muat dan supir truk harus menggunakan id card jadi bisa di dilacak siapa saja yang masuk," jelas Capt. Mugen. 

Pada saat yang bersamaan, anggota Komisi V DPR RI juga berkesempatan melakukan kunjungan ke kantor KSOP Kelas I Banjarmasin dan Pelabuhan Trisakti untuk melihat langsung kesiapan serta antusiasme masyarakat dalam menyambut liburan Natal dan Tahun Baru kali ini.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar