Kisah 'Iron Man' Bangun SpaceX Hingga Bawa Manusia ke Antariksa

Penampakan Crew Dragon jelang peluncuran. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Florida - SpaceX akan menggelar misi paling penting dalam sejarah perusahaan antariksa itu. Dua astronaut NASA dijadwalkan menggunakan kapsul Crew Dragon dan roket Falcon 9 besutan SpaceX untuk merapat ke International Space Station (ISS).

Ini adalah pertama kalinya SpaceX menerbangkan manusia ke luar angkasa. Bukan hanya itu, untuk pertama kalinya dalam 1 dekade, ada penerbangan manusia ke ISS menggunakan roket buatan perusahaan Amerika Serikat dan dilakukan di negeri itu.

Agar sukses, semua hal harus dilakukan dengan sempurna. Astronaut Robert Behnken dan Doug Hurley, bergantung pada seluruh proses tersebut agar selamat sampai ISS, di mana mereka rencananya menghabiskan waktu sampai 4 bulan.

SpaceX adalah perusahaan yang didirikan Elon Musk, pria usia 48 tahun yang gemar melakukan terobosan. Selain SpaceX, Elon yang kadang dijuluki Iron Man ini juga memimpin perusahaan mobil listrik Tesla, yang baru-baru ini valuasinya tertinggi di antara perusahaan otomotif Amerika lainnya.

Elon Musk lahir di Pretoria, Afrika Selatan, ibunya seorang model dan ayahnya engineer. Dari kecil, dia sudah gandrung membaca, hobi utak-atik teknologi dan komputer. Sebelum menginjak remaja, dia sudah mulai menulis software komputer.

"Dia adalah pria dengan ambisi tanpa batas. Bukan ambisi biasa saja. Masalah yang dia hadapi harus makin kompleks agar membuat dia tetap tertarik," sebut adiknya, Kimbal Musk.

Dia pindah dan belajar di Kanada, kemudian Amerika Serikat, tanah impiannya. "Sepertinya mayoritas besar hal-hal itu (bisnis) datang dari Amerika. Aku juga baca banyak komik, dan sepertinya semua latar belakangnya di Amerika. Well, aku akan datang ke sana," cetus Musk.

Bisnis pertamanya adalah Zip2, semacam direktori online yang didirikan tahun 1995. Tahun 1999, Musk ikut mendirikan X.com, salah satu layanan finansial online pertama yang kemudian diberi nama PayPal.

eBay mengakuisisi PayPal senilai USD 1,5 miliar di 2002, dan Musk kebagian USD 160 juta. Modal itulah yang ia gunakan untuk merealisasikan mimpinya mendirikan perusahaan pesawat antariksa, SpaceX atau Space Exploration Technologies.

Bisnis seperti itu risikonya sangat tinggi. "Pada awalnya, aku tidak mengizinkan teman-temanku berinvestasi karena mereka semua akan kehilangan uang. Lebih baik aku saja yang kehilangan uangku sendiri," cetusnya.

Benarlah, masa awal SpaceX sangat berat. Roket pertama mereka, Falcon 1, gagal mengorbit tiga kali dan baru berhasil pada percobaan keempat. Tapi saat itu, mereka sudah kehabisan uang dan hampir menyerah.

Beruntung pada akhir 2008, NASA jadi juru selamat. SpaceX diberi kontrak senilai USD 1,6 miliar untuk menerbangkan suplai ke ISS. Sejak 2012, SpaceX telah menerbangkan Dragon ke SpaceX sebanyak 20 kali dengan roket Falcon 9.

Salah satu terobosan SpaceX adalah roket yang bisa digunakan berulangkali sehingga menekan ongkos. Lebih dari 50 booster roket SpaceX berhasil mendarat kembali di Bumi, sebagian digunakan lagi dalam peluncuran berikutnya.

Sesaat lagi, Musk akan menyaksikan penerbangan bersejarah yang akan disaksikan secara luas oleh warga Amerika, bahkan presiden Donald Trump. Keberhasilan akan membuka era baru industri antariksa, termasuk melapangkan jalan SpaceX dan Musk menjelajah Bulan sampai Mars.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar