Para Sopir di Pasar Inpres Bangkinang Keluhkan Pungli
Nusaperdana.com, Kampar - Para supir pembawa kebutuhan pokok di pasar atas/lnpres Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau mengeluh dengan keberadaan Pungutan liar (Pungli). Pungli tersebut wajib dibayar setiap bulan 300 Ribu untuk mobil colt diesel dan 100 Ribu untuk mobil L 300.
Salah seorang supir mobil L 300 yang tidak mau disebut namanya kepada wartawan melalui telepon genggam, Kamis siang (19/10) mengungkapkan, "Setiap mobil yang masuk ke pasar atas Bangkinang wajib membayar 100 Ribu perbulan dan uang tersebut tidak jelas untuk apa," katanya.
Ketika ditanya seandainya tidak dibayar uang 100 Ribu tersebut apa dampaknya dan ia mengatakan, mereka mengancam kalau tidak dibayar uang 100 Ribu tersebut dan barang - barang yang kita bawa akan hilang. Uang 100 Ribu tersebut bukan untuk upah angkat barang, tetapi tidak jelas untuk apa. Untuk angkat barang kami membayar dan hal tersebut wajar karena jasa.
Diterangkan nya lebih lanjut, Pungli tersebut hanya di pasar Bangkinang saja dan semua mobil barang kena Pungli. Untuk pasar Kuok dan pasar Air Tiris tidak ada Pungli dan kami di sana hanya membayar upah angkat barang saja.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh seorang supir mobil Colt diesel yang juga tidak mau nama nya dipublikasikan dan ia mengatakan, "Kami selaku supir mobil Colt diesel yang masuk ke pasar Bangkinang wajib membayar 300 Ribu perbulan," ungkapnya.
Diterangkan nya lebih lanjut, kalau tidak dibayar uang 300 Ribu dan kami selaku supir tidak nyaman karena ada ancaman dari mereka yang mengutip. Sebenarnya kami keberatan dengan uang 300 Ribu tersebut karena kegunaan nya tidak jelas untuk apa.
Untuk saya hanya 1 kali seminggu masuk ke pasar Bangkinang setiap hari Rabu. Untuk biaya bongkar muat dan saya juga membayar dan hal tersebut wajar. Untuk pasar Air Tiris tidak ada Pungli di sana, terangnya.
"Kami mengharapkan kepada pihak penegak hukum untuk menertibkan Pungli di pasar Bangkinang Kota dan kalau bisa dihilangkan Pungli tersebut," harapnya.
Selajutnya ada salah satu warga di Bangkinang yang tidak mau namanya di publikasikan juga menyampaikan kepada wartawan, mengatakan Atas kejadian pungutan liar (Pungli) tersebut barang barang pokok melonjak naik.
"Iya pak atas kejadian pungutan liar (Pungli) ini barang barang pokok melonjak naik dan berbeda dengan harga di pasar pasar lain," pungkasnya.


Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek