Kota Ani. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Turki - Ini bukan Ani di film Rhoma Irama. Tapi sebuah tempat bersejarah yang kini ditinggalkan dan jadi kota hantu. Turki yang indah bukan cuma Cappadocia. Di sana juga ada sebuah kota yang namanya cukup akrab di telinga orang Indonesia, Ani.

Ani berada di Provinsi Kars, ujung timur Turki, daerah perbatasan dengan negara Armenia. Kota Ani telah berdiri sejak abad ke-8.

Dulu Ani menjadi kawasan strategis karena berada di jalur perdagangan timur-barat (Asia-Eropa). Tak heran, kota ini terus berkembang dan maju dibandingkan daerah lain.

Pesat, Ani memiliki banyak bangunan seperti menara dan gereja. Sakit banyaknya, Ani pernah dijuluki sebagai Kota 1.001 Gereja. Padahal arkeolog hanya bisa menemukan 40 gereja di sana. 

Selama berjaya, Ani pernah dikuasai oleh 5 kekaisaran. Mulai dari Bagratid, Bizantium, Seljuk Turks, Georgia, dan Ottoman. Bahkan, peperangan bisa terjadi demi merebut Ani dari satu kekaisaran ke kekaisaran yang lain.

Pada abad ke-11, Ani berada di bawah kekuasaan Bagratid. Ani pun menjadi ibukota Armenia dengan jumlah penduduk mencapai 100 jiwa. 

Populasi tersebut masuk dalam kategori kota maju pada saat itu. Kota ini pun mendirikan gereja-gereja terkenal bernama Trdat dan Ani. Namun pada pada ke-13, bencana memporak-porandakan Ani. Bangunan banyak yang hancur, termasuk gereja-gereja.

Ani kembali berganti kekaisaran, setelah bencana ada Seljuk yang memimpin kota ini. Kota Ani kembali dibangun. 

Tak hanya di atas tanah, yang di bawah tanah juga direstorasi. Gua-gua di bawah tanah dibuat menjadi tempat pengungsian jika gempa.

Mulai bangkit, Ani dilirik oleh Rusia. Namun akhirnya Ottoman yang berhasil menjadi penguasa Kota Ani. Kota ini dikuasai selama sekitar 400 tahun. Kemudian agama islam mulai masuk dan masjid mulai dibangun. Tapi gereja tidak dihancurkan. 

Zaman terus berganti, Armenia dan Turki berebut untuk menguasai Ani. Pada tahun 1920, Ani resmi masuk wilayah Turki.

Masuk ke abad-19, masyarakat kota mulai meninggalkan Ani. Denyut kehidupan di kota lain seperti Istanbul dan Armenia terlihat lebih menjanjikan.

Belum lagi, bencana gempa yang sering terjadi. Di atas perbukitan Ani pun seringkali tertutup salju. Perlahan Kota Ani mulai kosong. Bangunan bersejarah jadi cagar kosong. Namun semua masih kosong. Ani sudah tak berdenyut lagi. Kota ini mati.

Kini di bawah Turkish Ministry of Culture & Tourism, kota bersejarah Ani sedang dipugar dan dirawat agar masuk dalam daftar World Heritage UNESCO. Sekaligus, Ani menjadi suatu destinasi wisata yang bersejarah di Turki.

Jika pandemi Corona berakhir, sepertinya Kota Ani bisa menjadi destinasi pilihan untuk liburan ya!



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar