Tempat Paling Berbahaya dalam Sejarah Bumi
Nusaperdana.com, Jakarta - Ilmuwan baru saja menemukan tempat yang dianggap paling berbahaya dalam sejarah Bumi. Tempat tersebut berada di Sahara pada 100 juta tahun yang lalu.
Dikutip detikINET dari SciTechDaily, Minggu (26/4/2020) temuan ini merupakan hasil survei dari fosil dan geologi yang ditemukan di tenggara Maroko yang dikenal dengan nama Kem Kem Group.
Ratusan juta tahun yang lalu area ini memiliki sungai yang sangat luas dan dipenuhi oleh berbagai spesies daratan dan perairan. Beberapa fosil yang ditemukan di Kem Kem Group termasuk tiga dinosaurus predator terbesar yang pernah ditemukan.
Dua dari ketiga dinosaurus itu adalah Carcharodontosaurus (panjangnya lebih dari 8 meter dan memiliki gigi bergerigi sepanjang 20 cm) dan Deltadromeus (panjangnya sekitar 8 meter dan merupakan keluarga raptor). Ada juga reptil terbang seperti pterosaurus dan predator yang mirip dengan buaya modern.
"Ini bisa dibilang tempat paling berbahaya dalam sejarah planet Bumi, tempat di mana manusia penjelajah waktu tidak akan bertahan lama," kata Assistant Professor of Biology University of Detroit Mercy yang juga penulis utama studi ini, Nizar Ibrahim dalam keterangannya.
Studi ini merupakan hasil kolaborasi beberapa universitas di berbagai negara termasuk Univeristy of Detroit, Chicago, Montana, Portsmouth, Leicester dan Paris Museum of Natural History. Temuan ini dipublikasikan di jurnal ZooKeys.
Ilmuwan menemukan dinosaurus predator di area ini berburu ikan-ikan yang banyak ditemukan di sungai. David Martill dari University of Portsmouth mengatakan ikan purba di sungai ini ukurannya sangat fantastis dibandingkan ikan modern.
"Tempat ini dipenuhi dengan ikan yang sangat besar, termasuk coelacanth dan lungfish raksasa. Coelacanth ini, sebagai contoh, kemungkinan empat hingga lima kali lebih besar dibanding coelacanth saat ini," kata Martill.
"Ada juga hiu gergaji air tawar bernama Onchopristis dengan gigi rostral yang paling menakutkan, terlihat seperti belati berduri, tetapi berkilau indah," sambungnya.
Untuk mengumpulkan data dan gambar fosil-fosil ini, Ibrahim harus keliling dunia untuk mengunjungi koleksi fosil Kem Kem Group yang disimpan di berbagai negara.
"Ini merupakan temuan tentang fosil vertebrata dari Sahara yang paling komprehensif dalam hampir satu abad," kata Martill.
Berita Lainnya
Vaksin Corona Made in China Siap Dipasarkan Akhir Tahun
Menko Luhut: Putra Mahkota UEA Menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru
Pada Sidang Assembly IMO London, Indonesia Jadi Kandidat External Auditor IMO
Kekayaan Mark Zuckerberg Anjlok Rp 100 Triliun, Kenapa?
Pria Australia Panggang Daging Dalam Mobil Akibat Gelombang Panas yang Ekstrem
Bertemu Presiden Korsel, Presiden Jokowi Sambut Baik Peningkatan Kerja Sama Ekonomi Kedua Negara
Astronom Temukan 2 Super Earth yang Dekat dari Bumi
Kim Jong Un Tidak Jalani Operasi Kardiovaskular