Warga Pangkalan Kapas Banyak Pindah Gara-Gara Transportasi Tidak Ada
Nusaperdana.com, Kampar - Sebagian Besar Penduduk Warga Desa Pangkalan Kapas Kecematan Kampar kiri hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Banyak Pindah dan Bahkan Satu Dusun Tidak Berpenghuni, Karena Penyebabnya Gara Gara tidak ada Transportasi dan Juga di karenakan faktor Ekonomi.
Hal ini di Benarkan Oleh Camat Kampar Kiri Hulu Firdaus Ketika dihubungi Melalui Telepon genggamnya, Selasa siang 10 Oktober 2023 Sekitar Pukul 16.00 WIB.
“Satu Dusun di Desa Pangkalan Kapas tidak ada berpenghuni, hal tersebut disebabkan karena ekonomi masyarakat susah dan transportasi tidak ada,” terangnya.
Diterangkan lebih lanjut oleh Firdaus, karena kehidupan lah masyarakat pindah. Di Desa Pangkalan Kapas ada 4 Dusun dan hanya di Dusun 1 tidak ada penghuni karena masyarakat pindah. Masyarakat banyak tinggal di Dusun 2, 3 dan Dusun 4.
Ketika ditanya berapa jumlah Kepala Keluarga (KK) di Desa Pangkalan Kapas dan Camat mengatakan, menurut laporan Desa bahwa jumlah KK di Desa Pangkalan Kapas berjumlah 100 KK lebih.
“Saya sudah sampai di Desa Pangkalan Kapas, di Dusun 2 dan Dusun 3 banyak masyarakat tinggal dan di sana dan ada masjid. Di Dusun 1 masyarakat tidak bisa bertani karena tidak boleh menebang hutan, oleh sebab itulah masyarakat pindah,” ungkapnya.
Kepala Desa Pangkalan Kapas Harlis ketika dihubungi melalui telepon genggam belum berhasil.


Berita Lainnya
Di Penghujung Tahun, Bupati Siak Lantik Sekcam Lubuk Dalam
Proyek Jalan Utama Kantor Bupati Kampar Senilai Rp4 Miliar Terancam Mangkrak
Dari Kampar untuk Aceh: Solidaritas Nyata Desa Indra Sakti dengan Rp16,5 Juta dan Dua Ambulans
Etomidate Resmi Jadi Narkotika Golongan II, Pengguna Vape Campuran Kini Terancam Pidana dan Rehabilitasi
Kurang Dari 12 Jam, Pelaku Pembunuhan di Kampar Berhasil Diringkus Polisi
Tenggat Akhir Tahun Membayangi, Proyek Jalan Soebrantas Kampar Mandek Diwarnai Spanduk Ancaman Pidana
Peningkatan Jalan ke Kantor Bupati Kampar Dihentikan Warga, Begini Tanggapan Bupati Ahmad Yuzar
Konflik Lahan 50 Hektar di Kampar Nyaris Ricuh: Mediasi Darurat via WhatsApp Digelar, Akar Masalah Diduga Pelunasan yang Mandek