Pijat Paling Berbahaya Sejagat: Pijat Pisau

Ilustrasi Pijat Pisau. Sumber Foto: Detik.com

Nusaperdana.com, Jakarta - Pijat tak cuma dilakukan dengan tangan kosong, kadang-kadang pemijat menggunakan alat bantu. Pijat tradisional di Taiwan ini memakai pisau tajam, namanya daoliao. 

Pasien cuma perlu datang ke tempat pijat dan menunggu antrean. Setelah dipanggil, pasien tidur telentang dan diberi handuk kecil pada bagian kepala dan handuk besar untuk menutup badan. 

Dikisahkan BBC, Elsa, salah satu pemijat, pertama-tama menggunakan tangannya untuk menekan badan pasien. Semakin lama, tekanan ke badan pasien ditambahkan. 

Beberapa saat kemudian, hangatnya tangan Elsa diganti dengan sesuatu yang dingin. Itu pisau. Pisau itu dipukul-pukulkan ke badan pasien, dari punggung, lengan, hingga kepala, dengan mata pisau mengarah ke badan pasien. 

Elsa tampaknya menyadari betul pasiennya tak nyaman, sampai-sampai dia membisikkan agar si pasien relaks hingga tiga kali. Tapi, lama-lama pasien bisa mempercayai kalau dirinya bak-baik saja hingga memejamkan mata.

"Saat pukulannya berakhir, saya tertidur. Rupanya, bukan cuma saya yang tertidur, namun hampir semua orang tidur setelah dipukul-pukul dengan pisau itu selama 70 menit," kata pasien. 

Pengalaman serupa didapatkan pelanggan perempuan berusia 70 tahun, Chiu Mei-lan. Awalnya, dia takut, namun lama-lama bisa santai. Hasilnya juga sip, dia bisa tidur nyenyak malam harinya. 

"Saya sempat takut saat melihat pisau. Saya pikir itu sangat berbahaya," kata Mei-lan. 

"Saya sungguh takut, sampai-sampai saya bilang kepada terapisnya agar jangan memukul saya terlalu keras, pelan-pelan saja. Eh setelah ditangani, ternyata enak kok, so saya bilang kamu bisa lebih keras lagi, itu terlalu ringan," ujar Mei-lan yang datang ke pusat terapi itu karena sulit tidur. 

Pijat ini memang tampak sangat berbahaya. Daoliao artinya adalah pijat pisau atau terapi pisau. Tapi, dengan pasien yang bisa tidur di akhir terapi, pijat itu terbukti aman. 

Lagipula, pijat pisau bukan pengalaman baru. Pijat itu sudah turun-temurun dilakukan warga Taiwan dan awet hingga 2000 tahun. Diyakini pijat itu merupakan metode penyembuhan fisik dan mental yang merupakan salah satu pengobatan China. 

Sejumlah praktisi bilang tradisi itu dibawa oleh biksu di zaman kuno China. Tradisi pijat pisau itu pun menyebar ke Taiwan pada perang sipil di tahun 1940-an dan ke Jepang saat Dinasti tang sekitar 100 tahun lampau. 

Nah, di Taiwan ini pijat pisau itu bertahan. Padahal pijat pisau tak lagi menjamur id China ataupun Jepang. Taiwan bahkan memiliki The Ancient Art of Knife Massage Dao Liao I-Jing Education Center atau Pusat Pendidikan Seni Kuno Pijat Pisau Dao Liao I-Jing di Taipei yang sudha meluluskan ribuan praktisi. Kini, mereka memiliki 36 cabang di Taiwan, 15 di antaranya dibuka dalam lima tahun terakhir dengan peminat dari Jepang hingga Hong Kong, Prancis hingga Kanada. 

Saat ini, terapi pisau kian populer. Orang-orang berharap bisa mengobati penyakit fisik, memperbaiki kualitas tidur, dan sakit yang tak kunjung sembuh. 

Pisau itu disebut mengarah kepada 'pintu qi' atau titik tekanan, seperti pada pengobatan China lainnya, misalnya akupunktur. Tapi, praktisi lain juga percaya pisau itu ada 'isinya', sebuah tenaga yang tak bisa dilihat.



[Ikuti Nusaperdana.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar